Kementerian ESDM Angkat Bicara Soal Rencana Bagikan 680 Rice Cooker: Duitnya Belum Ada
Tujuan pemberian rice cooker untuk mendukung pemanfaatan energi bersih dan menghemat biaya memasak bagi masyarakat.
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) melalui Plt Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Dadan Kusdiana, angkat bicara soal rencana pembagian penanak nasi atau rice cooker sebanyak 680 ribu unit di tahun depan.
"Siapa sih yang meramaikan? Kan enggak ada," ucap Plt Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Dadan Kusdiana, usai menghadiri acara peluncuran Program Mentari Efisiensi Energi, Senin (28/11/2022).
Menurut Dadan, saat ini pihaknya belum mampu menginformasikan lebih jauh. Sebab, hal itu masih berupa rencana, sebagaimana yang disampaikan dalam seminar.
Baca juga: Kompor Induksi: Kelebihan, Kekurangan, dan Perbedaannya dengan Kompor Listrik Biasa
"Nanti kalau sudah ada update terkini saya sampaikan. Kalau sekarang bagaimana posisinya, seperti yang disampaikan dalam seminar itu," tuturnya.
Terakhir, Dadan menegaskan, pembagian penanak nasi atau Rice Cooker itu masih dalam pembahasan. Kata dia, hal itu dilihat dari belum adanya alokasi dana untuk program tersebut.
"Ya silahkan saja, kan itu perencanaan, mungkin mereka ngitungnya merek apa, dan sebagainya. Kan duitnya belum ada," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan membagikan 680 ribu unit penanak nasi listrik alias rice cooker pada tahun depan untuk mendukung pemanfaatan energi bersih.
Program itu dinamakan Bantuan Penanak Nasi Listrik (BNPL). Diharapkan dengan program tersebut dapat meningkatkan konsumsi listrik per kapita atau e-cooking dan penghematan biaya memasak.
Subkoordinator Fasilitasi Hubungan Komersial Usaha Ketagalistrikan Direktorat Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Edy Pratiknyo menjelaskan, sebanyak 680 ribu unit rice cooker akan dibagikan ke masyarakat pada tahun 2023.
Ada pun, tujuan pemberian rice cooker untuk mendukung pemanfaatan energi bersih dan menghemat biaya memasak bagi masyarakat.
"Penanak nasi tersebut akan diberikan kepada kelompok penerima manfaat atau KPM, yang tentu datanya mengacu pada Kementerian Sosial, paket program ini akan diberikan sekitar Rp 500 ribu per masyarakat," ujarnya, Jumat (25/11/2022).
Ia menyampaikan, dalam kajian yang telah dilakukan, menanak nasi dengan menggunakan rice cooker lebih murah dibanding dengan gas LPG.
Edy menjelaskan, menanak nasi dengan sumber LPG 3 kg akan memakan biaya Rp 16.800 pers bulan. Sedangkan, biaya menanak nasi dengan rice cooker hanya sebesar Rp 10.396 per bulan.