MenKop Teten Masduki Sebut 763.385 Produk UKM Telah Masuk e-Katalog LKPP
Menteri Teten berujar hal itu merupakan kemajuan luar biasa dalam setahun ini dan berkat kemudahan yang dilakukan LKPP.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyebut jumlah produk dalam e-Katalog telah mencapai 2,3 juta.
Angka tersebut melibatkan 40.473 penyedia UKM dan 763.385 produk UKM.
Menteri Teten berujar hal itu merupakan kemajuan luar biasa dalam setahun ini dan berkat kemudahan yang dilakukan LKPP.
Baca juga: Menteri Teten Sampaikan Perkembangan Terbaru Pegawai Kemenkop UKM Tersangka Kasus Rudapaksa
Ia menyampaikannya dalam Rakor Monitoring Implementasi Inpres Nomor 2 Tahun 2022 tentang Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (PDN), dan Produk UMKM-Koperasi, di ICE BSD, Tangerang, Banten, Selasa (29/11/2022).
"Kami terus mendorong para pelaku UMKM agar mau mendaftarkan produknya di e-Katalog. Dalam hal ini, posisi kami sebagai supplier," kata Teten, dikutip Rabu (30/11/2022).
Pihaknya akan terus melakukan berbagai upaya dalam hal peningkatan angka UMKM di e-Katalog.
Seperti melakukan WhatsApp (WA) dan email blast yang dikirim ke lebih dari 600 ribu UKM terkait tata cara masuk ke e-Katalog di LKPP.
Selain itu, KemenKopUKM juga melakukan sosialisasi, coaching clinic kepada Kementerian/Lemanga (K/L) dan pemda seluruh Indonesia.
Serta penyelenggaraan business matching di Smesco dan JCC pada April 2022.
"Kami mendorong koperasi dan UMKM masuk dalam rantai pasok BUMN dan usaha besar, bekerja sama dengan Kemenperin, KemenBUMN, dan Kementerian Investasi," ujar Teten.
Baca juga: Lampaui Target 2,5 Juta, Menkop Teten Masduki Terus Genjot Penerbitan NIB
Ia menyebut saat ini nilai transaksi di Pasar Digital BUMN sudah mencapai Rp 22 triliun dan melibatkan sekitar 17.200 UMKM.
Selain belanja pemerintah dan BUMN, penting pula mendorong agar UMKM menjadi bagian penting rantai pasok BUMN dan industri besar.
Saat ini, UMKM yang sudah masuk rantai pasok industri baru sekitar 7 persen. Berbeda dengan Vietnam yang sudah 24 persen.
"Kita akan terus mendorong BUMN dan usaha besar agar mau berbagi pekerjaannya ke UMKM," kata MenKopUKM.