Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Senin Pagi, Nilai Tukar Rupiah Perkasa Terhadap Dolar AS ke Level Rp15.395

Sebelumnya pada Jumat (2/12/2022), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di level Rp15.426

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Senin Pagi, Nilai Tukar Rupiah Perkasa Terhadap Dolar AS ke Level Rp15.395
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Karyawan menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS di tempat penukaran uang di Jakarta. Nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berada di level Rp15.395 pada Senin pagi pukul 09.42 WIB (5/12/2022). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berada di level Rp15.395 pada Senin pagi pukul 09.42 WIB (5/12/2022).

Sebelumnya pada Jumat (2/12/2022), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di level Rp15.426

Jika dilihat lebih detail, rupiah mengalami penguatan 31 poin.

Pengamat Pasar Keuangan Ibrahim Assuaibi sebelumnya mengatakan, fluktuasi rupiah masih akan terjadi dan berpotensi cenderung menguat pada awal pekan ini.

Baca juga: Sekarang Masih Loyo, Gubernur BI Yakin Rupiah Akan Menguat Tahun Depan

"Untuk perdagangan senin depan (hari ini), mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat direntang Rp15.400 hingga Rp15.470," ucap Ibrahim dalam analisanya pada akhir pekan kemarin.

Sebelumnya pada Jumat (2/12/2022), nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berada di level Rp15.426.

Berita Rekomendasi

Jika dicermati lebih detail, nilai tukar mata uang Garuda menguat 137 poin. Dimana pada hari sebelumnya (1/12) rupiah di level Rp15.563

Ibrahim mengatakan, fluktuasi rupiah utamanya disebabkan sentimen internal dan juga eksternal.

Utamanya terdorong pergerakan indeks dolar AS dan wacana kebijakan moneter Bank Sentral AS atau The Fed terkait suku bunga.

"Kehati-hatian muncul menjelang data gaji AS yang kemungkinan akan mempengaruhi kebijakan moneter, meskipun sinyal dovish dari Federal Reserve mendorong dolar ke level terendah tiga bulan," ucap Ibrahim.

"Mata uang regional juga ditetapkan untuk kenaikan yang kuat minggu ini karena Federal Reserve menandai kenaikan suku bunga yang lebih kecil dalam beberapa bulan mendatang, sebuah skenario yang positif untuk aset yang digerakkan oleh risiko," ucapnya.

Untuk faktor internal, fluktuasi rupiah terdorong sentimen pasar yang merespon positif Badan Pusat Statistik (BPS) terhadap rilis data inflasi pada November 2022 mencapai 5,42 persen (YoY).

Inflasi lebih rendah dibandingkan pada Oktober yang tercatat 5,71persen. Secara tahun kalender inflasi mencapai 4,82 persen dan dibandingkan dengan bulan sebelumnya 0,09 persen

Sementara itu, Pemerintah terus meyakinkan pasar bahwa perekonomian nasional saat ini dalam tren positif dan masih tumbuh kuat.

Dengan kemampuan itu, optimisme proses pemulihan ekonomi terus terjaga. Meski begitu, pemerintah perlu tetap waspada terhadap ancaman risiko global.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas