Wacana Pemberhentian Operasional KA Argo Parahyangan, Pengamat: Kereta Cepat Lebih Mahal dan Lama
Pemberhentian operasional KA Argo Parahyangan sejalan dengan akan dioperasionalkannya Kereta Cepat Jakarta-Bandung pada tahun depan.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Kebijakan Publik, Agus Pambagio menyoroti wacana Pemerintah yang akan memberhentikan operasional Kereta Api (KA) Argo Parahyangan rute Jakarta-Bandung.
Pemberhentian operasional KA Argo Parahyangan sejalan dengan akan dioperasionalkannya Kereta Cepat Jakarta-Bandung pada tahun depan.
Agus dalam catatannya menilai, Pemerintah tidak komprehensif dalam membangun proyek tersebut.
Baca juga: Wacana Penghentian KA Argo Parahyangan Demi Kereta Cepat Jakarta-Bandung Tuai Beragam Komentar
Pertama, masyarakat yang hendak melakukan perjalanan dari Jakarta-Bandung dengan menggunakan Kereta Cepat, perlu merogoh kocek yang lebih dalam.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, tarif tiket kereta cepat Jakarta-Bandung diperkirakan sekitar Rp350.000 untuk rute paling jauh dan Rp150.000 untuk rute terdekat.
Padahal, tarif tiket KA Argo Parahyangan hanya berkisar Rp100.000 hingga Rp150.000.
"Saya menilai proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini tidak komprehensif dan menggunakan kebijakan 'injak kaki'. Untuk mengoperasionalkan Kereta Cepat, Pemerintah perlu memberhentikan Argo Parahyangan," ucap Agus saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (5/12/2022).
"Selain itu, dari sisi harga (tiket) ini lebih mahal daripada Argo Parahyangan. Ada info sekitar Rp350.000, ini yang kelas berapa? Kalau kelasnya ada yang lebih tinggi, ya harganya bisa lebih mahal lagi," sambungnya.
Baca juga: Di Hadapan Xi Jinping, Jokowi: Saya Optimis Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dapat Beroperasi Juni 2023
Untuk catatan yang kedua, Agus menyebut estimasi waktu tempuh dari Jakarta menuju Kota Bandung berpotensi lebih lama.
Diketahui, meski bernama Kereta Cepat Jakarta-Bandung, kereta ini sebenarnya tidak menghubungkan Kota Jakarta dengan Kota Bandung.
Hal tersebut dikarenakan lokasi stasiun kereta berada di Tegalluar yang masuk di wilayah Kabupaten Bandung, dan Stasiun Padalarang yang merupakan wilayah Kabupaten Bandung Barat.
Sementara, untuk menuju pusat Kota Bandung dari kedua titik tersebut, setidaknya membutuhkan waktu sekitar 30 hingga 45 menit.
Namun, jika jalanan menuju Kota Bandung macet, tentunya akan membutuhkan waktu yang lebih lama. Bisa saja sampai 2 jam.
"Ini stasiun nya tidak sampai ke Kota Bandung, cuma sampai Padalarang. Masyarakat pastinya harus naik transportasi lagi untuk menuju ke Kota Bandung. Dan ini kalau jalanannya macet, estimasi waktunya juga semakin lama (dibandingkan KA Argo Parahyangan)," papar Agus.
Ia juga membeberkan, pembangunan mega proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, baru akan balik modal hingga puluhan tahun mendatang.
Baca juga: VIDEO Jokowi: Progres Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Capai 88,8 Persen: Beroperasi Juni 2023
Hal ini dikarenakan biaya investasinya kerap membengkak.
"Proyek ini akan balik modal di puluhan tahun yang akan datang. Ini karena investasinya membengkak terus. Makanya sampai didanai utang dari China," ujarnya.