Sri Mulyani Sebut Indonesia Siap Kerahkan Dana Besar untuk Hasilkan Energi Andal dan Murah
ETM Country Platform merupakan sebuah bentuk koordinasi utama, dan penggerak untuk mendorong transisi yang adil serta terjangkau di Indonesia
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Muhammad Zulfikar
![Sri Mulyani Sebut Indonesia Siap Kerahkan Dana Besar untuk Hasilkan Energi Andal dan Murah](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/bu-sri-mulyani-nze.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam menuju penerapan keuangan berkelanjutan, Indonesia telah meluncurkan Energy Transition Mechanism (ETM) Country Platform pada side event G20 beberapa waktu lalu.
ETM Country Platform merupakan sebuah bentuk koordinasi utama, dan penggerak untuk mendorong transisi yang adil serta terjangkau di Indonesia untuk sektor energi.
"Indonesia telah mengambil tindakan nyata dengan meluncurkan ETM Country Platform. Ini adalah tonggak yang sangat penting dalam merancang transisi energi yang adil dan terjangkau bagi Indonesia," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani saat acara Indonesia International Conference for Sustainable Finance and Economy 2022: Sustainable Finance Toward a Transition to Net Zero Emission, ditulis Selasa (6/12/2022).
Baca juga: Sri Mulyani: Perlu Ada Keseimbangan Pada Tubuh UMKM, Tak Hanya Berdagang, Tapi Juga Produksi
Menurutnya, ETM Country Platform ini menunjukkan bahwa Indonesia, siap mengerahkan sumber daya keuangan yang besar di industri energi untuk menghasilkan energi yang andal dan murah, guna mempertahankan pertumbuhan ekonomi kita yang kuat.
"Country Platform Indonesia akan berfungsi sebagai ‘kendaraan’ nasional untuk mengumpulkan lembaga-lembaga swasta dan publik besar untuk bersama-sama mendorong pendanaan yang signifikan untuk aksi iklim," paparnya.
Menurutnya, hal ini juga akan menghasilkan pelajaran berharga dan praktik terbaik bagi komunitas global untuk menerapkan kebijakan transisi energi yang lebih baik, serta untuk memenuhi tujuan iklim kita bersama.
"Ini juga menciptakan kesiapan kelembagaan dan pengambil kebijakan Indonesia untuk menarik investasi baru yang signifikan di sektor energi kita dan pada saat yang sama juga akan membantu kita mengurangi emisi gas rumah kaca seperti yang ditunjukkan dalam Nationally Determined Contribution (NDC),” ujar Sri Mulyani.
Chief Executive ICAEW Michael Izza mengatakan, sebagian besar masyarakat dunia sekarang menerima, bahwa perubahan iklim sebenarnya adalah tantangan terbesar yang hadapi dan semua memiliki tanggung jawab untuk mengatasinya.
Baca juga: APBN 2023 Dirancang Optimis, Menteri Keuangan Sri Mulyani Ungkap Tantangan yang Akan Dihadapi
Dengan tantangan dan ketidakstabilan ekonomi saat ini dan tekanan kekhawatiran di bidang bisnis, Izza menyebut sangat mudah untuk melupakan pentingnya agenda keberlanjutan dan target menuju net zero.
"Namun sangat penting bagi kita untuk mempertahankan momentum dan tidak melupakan dampak yang bisa dan harus kita buat," paparnya.