VIDEO Harga Terus Melorot Hingga Rp 123, Saham GOTO Bisa Kena Suspensi?
Pada Senin (5/12/2022) kemarin, GOTO kembali anjlok 6,82 persen ke posisi Rp 123 per saham.
Editor: Srihandriatmo Malau
Kalau itu, GOTO menjadi saham dengan market cap ketiga terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hanya kalah dari PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI).
"Bagaimana ceritanya perusahaan yang rugi besar, tiba-tiba selevel dengan BBCA dan BBRI? jadi sebenarnya tidak kaget kalau kondisi (saham GOTO) seperti ini, ARB berjilid-jilid," kata Teguh kepada Kontan.co.id.
Dengan porsi market cap jumbo, merosotnya saham GOTO menjadi beban bagi gerak IHSG.
Teguh memberikan gambaran, jika menghitung level tertinggi harga GOTO di Rp 400-an, maka penurunan saat ini sudah memangkas sekitar 300 poin terhadap laju IHSG.
Beruntung, saham-saham big caps lainnya, terutama emiten perbankan masih mampu melaju sehingga bisa menopang IHSG yang masih tertahan di area 7.000-an. Hingga penutupan pasar hari ini, IHSG anjlok 0,46 persen ke level 6.987,32.
Menimbang saham GOTO yang terus tergerus, harus kah otoritas bursa melakukan suspensi agar gerak IHSG menjadi lebih lincah? Menjawab hal ini, Teguh menilai bahwa otoritas bursa tidak perlu melakukan intervensi.
Alasannya, tingkat penurunan paling ekstrem sudah terlewati. Merosotnya harga GOTO dari level tertinggi Rp 404 ke posisi saat ini di Rp 123 sudah memangkas 69,56 persen atau terjadi penurunan sebesar Rp 281.
Nah, jika tetap pada mekanisme pasar dengan asumsi harga GOTO terus turun hingga ke level terendah di Rp 50, maka tingkat penurunan hanya Rp 73 saja.
Baca juga: Analis: Suramnya Saham GOTO Sudah Bisa Diprediksi Sejak IPO
Lagi pula, intervensi bursa dengan suspensi justru malah bisa menimbulkan kepanikan pasar.
"Setelah mentok, nggak akan turun lebih rendah lagi. Pengaruhnya ke IHSG jadi nggak signifikan karena penurunan paling gede sudah terlewati," terang Teguh.
GOTO bisa jadi Gocap?
Pertanyaan berikutnya, kemana arah saham GOTO? Jika terus anjlok, bisa turun sampai sejauh mana? Untuk menjawab pertanyaan ini, Teguh enggan menerka. Namun, ada skenario yang bisa dicermati.
Menurut Teguh, peluang saham GOTO terus terjun hingga ke level gocap atau harga saham Rp 50 bisa saja terjadi.
Maraknya transaksi di pasar negosiasi dengan "harga obral" justru bisa menyeret saham GOTO untuk turun semakin dalam.