Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Cadangan Bulog Menipis, Mendag Zulkifli Hasan Setujui Impor Beras Sebanyak 500 Ribu Ton

Perum Bulog mendapatkan tugas untuk memenuhi stok cadangan beras pemerintah sebanyak 1,2 juta ton hingga akhir tahun ini.

Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Cadangan Bulog Menipis, Mendag Zulkifli Hasan Setujui Impor Beras Sebanyak 500 Ribu Ton
Tribunnews/Herudin
Suasana aktivitas pekerja mengangkut beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan telah menandatangani persetujuan izin impor beras sebanyak 500 ribu ton, sebagai upaya memenuhi cadangan beras pemerintah (CBP) pada tahun ini. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan telah menandatangani persetujuan izin impor beras sebanyak 500 ribu ton, sebagai upaya memenuhi cadangan beras pemerintah (CBP) pada tahun ini.

Sebelum menyetujui impor, Zulkifli mengaku sempat menolak pembelian dari luar negeri sebanyak dua kali karena data dari Kementerian Pertanian terdapat surplus.

Akan tetapi, seiring berjalannya waktu jumlah pasokan di Perum Bulog menipis, maka mau tak mau dia mengizinkan importasi dilakukan.

Hal tersebut pun, kata dia, menyusul dengan adanya persetujuan lewat Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas).

Baca juga: Jaga Pasokan Beras, Jokowi Minta Jajaran Menteri Kolaborasi: Jangan Terjebak pada Ego Sektoral

"Impor beras itu menurut data dari Kementan stok beras kita stoknya 7 juta oleh karena itu rapat 2 kali saya menolak impor beras karena datanya surplus. Kemudian kita Ratas dipimpin Bapak Presiden langsung, kalau begitu mana berasnya agar bisa dibeli dan stok Bulog bisa bertambah karena stok Bulog tinggal sedikit lagi karna stok itu harus 1,2 juta ton, saya diminta untuk mendampingi Mentan untuk membeli beras itu 6 kali kerja, tapi belum dapat," ujar Zulkifli yang dikutip dari Kompas.com, saat ditemui di Jakarta, Rabu (7/12/2022).

"Ditambah 6 hari kerja belum dapat, stok beras kita lama-lama menipis akhirnya Ratas memutuskan karena badan pangan ini sekarang ada Bapanas, dipimpin oleh Menko Perekonomian dan dihadiri Pak Presiden maka diputuskan kita harus menambah cadangan Bulog, tapi harus membeli di luar negeri. Kalau Bulog bisa beli di dalam negeri ada berasnya, tapi kalo enggak ada ya enggak mungkin, maka kita harus impor," sambung dia.

Dengan adanya penandatangan izin impor beras, lanjut Zulhas, Bulog diperintahkan untuk segera mengimpor beras kapanpun.

BERITA REKOMENDASI

Sementara terkait asal negara mana saja yang menjadi sumber impor beras, Zulhas masih belum bisa membeberkan. Pun dengan besaran harga yang nantinya akan dijual ke konsumen.

"Saya kurang tahu, saya bukan yang impor saya hanya kasih izin saja yang saya tahu yang diperlukan Bulog dan Bapanas. Pelaksanaannya terserah Bulog. (Kalau) stok Bulog-nya sudah banyak nanti kita rapatkan lagi," pungkas Zulhas.

Asal tahu saja Perum Bulog mendapatkan tugas untuk memenuhi stok cadangan beras pemerintah sebanyak 1,2 juta ton hingga akhir tahun 2022.

Hanya saja berdasarkan data Perum Bulog per 22 November 2022, stok CBP hanya 426.573 ton. Artinya, jumlah stok yang tersedia menipis. Oleh sebab itu untuk memenuhi ketersediaan beras, Bulog berencana akan impor beras sebanyak 500.000 ton. (Elsa Catriana/Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas