Tiga Jurus BUMN Kejar Target Dekarbonisasi
Empat BUMN aktif mengejar target program Renewable Development melalui ETM ini, yak Pertamina, PLN, Perkebunan Nusantara dan Pupuk Indonesia
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribun Network, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian BUMN mendorong inisiatif strategis untuk mendukung upaya dekarbonisasi menuju Indonesia net zero emission tahun 2060.
Target tersebut terus dikejar dengan mempersiapkan tiga program simultan, yaitu pertama, Renewable Development melalui Energy Transition Mechanism (ETM). Kedua, pengembangan EV Ecosystem. Ketiga, Green Industrial Cluster.
Untuk Renewable Development melalui ETM, BUMN mempersiapkan berbagai Program, antara lain Percepatan Penghentian Dini PLTU Batubara (CFPP), dan peningkatan kapasitas energi terbarukan termasuk panas bumi, dan surya.
Ada empat BUMN yang aktif mengejar target program Renewable Development melalui ETM ini, yaitu Pertamina, PLN, Perkebunan Nusantara, dan Pupuk Indonesia.
Menurut Erick Thohir, Percepatan Penghentian Dini PLTU Batubara (CFPP) tersebut telah banyak kemajuannya, antara lain karena masuknya dukungan finansial dari luar negeri terhadap program bauran pembiayaan hijau. Bauran pembiayaan tersebut sebagai bagian dari ETM.
"Waktu (Konferensi Tingkat Tinggi/ KTT) G20 ada dana - dana baru untuk EBT, dari Amerika dan yang lainnya, kita hitung. Ini bagus (karena) akan mempercepat investasi EBT, selama bunganya tidak memberatkan," ujarnya kepada Media di Jakarta, beberapa bulan lalu.
Sebelumnya, Asian Development Bank (ADB) telah menyetujui pembiayaan senilai US$ 500 juta untuk mendukung reformasi sektor energi Indonesia untuk meningkatkan keberlanjutan dan tata kelola fiskal, memperluas investasi sektor swasta di bidang energi bersih dan terbarukan, serta mempromosikan pemulihan hijau dari pandemi COVID-19.
Baca juga: Sejumlah PLTU Akan Dipensiun Dini, Sejauhnya Progresnya di Kementerian ESDM?
“Program ini mendukung pemerintah dalam pelaksanaan kerangka kebijakan guna mencapai keuangan berkelanjutan di sektor energi dan meningkatkan akses energi, sekaligus komitmen untuk bertransisi ke energi bersih.” kata Spesialis Energi Senior ADB Yuki Inoue dalam pernyataannya, Kamis (8/12/2022).
ADB juga mengutip pernyataan bersama Pemerintah Indonesia untuk Kemitraan Transisi Energi Berkeadilan dan Mekanisme Transisi Energi yang telah diumumkan pada pertemuan G20 di Bali pada November 2022.
Baca juga: IESR Usulkan Pembentukan Komisi Nasional untuk Hentikan PLTU Batubara
Program tersebut juga mendukung komitmen pemerintah untuk mengembangkan strategi pensiun dini PLTU batu bara di Indonesia serta transisi energi bersih, yang akan menjadi fokus dukungan ADB bagi sektor energi Indonesia ke depannya.
Untuk EV Ecosystem, Kementerian BUMN mendorong Pengembangan bisnis ekosistem Electric Vehicle melalui tiga langkah strategis, yaitu Penyiapan bahan baku untuk Industri baterai EV.
Menjadikan Indonesia sebagai pusat manufaktur EV dan Investasi secara masiv untuk Stasiun Pengisian Daya (PLN).
Baca juga: Pensiunkan PLTU Batu Bara, Indonesia Butuh Dana 4,6 Miliar Dolar AS
Pengembangan EV Ecosystem ini akan aktif dilaksanakan oleh Indonesia Battery Corporation (IBC).
Sementara untuk pengembangan Green Industrial Cluster dilaksanakan dengan Implementasi solusi dekarbonisasi skala besar (carbon capture, hingga efficiency improvement).
Selain itu, upaya menciptakan industri hijau pada BUMN Industri Intensif Energi (Contohnya semen dan pupuk) dan Kawasan Industri. Pupuk Indonesia dan PLN akan menjadi lead program ini.
Kementerian BUMN juga telah menetapkan 7 BUMN akan melaksanakan pilot project dekarbonisasi ini, dan menjadikannya sebagai KPI direksi.
Ketujuh BUMN tersebut adalah Pertamina, PLN, Perkebunan Nusantara, Pupuk Indonesia Holding Company, Semen Indonesia, Perhutani, dan Bukit Asam.