Asosiasi Jalan Tol Indonesia: Modernisasi Transaksi Tol Melalui Penerapan MLFF
Kris menambahkan, ada sejumlah aspek yang saat ini masih sedang terus didiskusikan dengan pihak PT Roatex Indonesia Toll System BUP MLFF terpilih
Penulis: Lita Febriani
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) memastikan berpartisipasi aktif dalam program modernisasi sistem transaksi tol melalui penerapan sistem pembayaran tanpa sentuh Multi Lane Free Flow (MLFF) di jalan tol Indonesia, sebagai upaya peningkatan layanan dan mengurangi potensi kepadatan di gerbang tol.
Seketaris Jenderal ATI, Kris Ade Sudiyono, mengatakan bahwa pada prinsipnya seluruh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) di Indonesia sedang terus berdiskusi dan merumuskan langkah-langkah strategis bersama Pemerintah dan Badan Usaha Pelaksana (BUP) terpilih, dalam mendukung penerapan sistem pembayaran non-tunai nirhenti berbasis Multi Lane Free Flow (MLFF), yang implementasinya harus direncanakan dengan baik, cermat, matang dan waktu yang cukup.
Baca juga: Astra Infra Prediksi Trafik Jalan Tol Naik 29 Persen Sepanjang 2022
“Peningkatan pelayanan di jalan tol dengan sistem pembayaran transaksi tol non-tunai yang telah kita mulai sejak penggunaan uang elektronik pada tahun 2017 lalu, sudah tepat dan tentu saja siap untuk dimodernisasi dan dikembangkan dengan teknologi yang lebih baik berbasis tanpa henti dan nirsentuh.
Namun demikian, perubahan ini harus disiapkan dengan cermat dan matang, yang tidak hanya berfokus pada kesiapan aspek teknikal, tetapi harus dikembangkan menyeluruh, termasuk kesiapan perubahan model dan proses bisnis yang menyertainya, mengingat akan terjadi perubahan distribusi risiko di kendali pengumpulan tol yang kami pahami akan meningkatkan risiko atas penerimaan pendapatan tol bagi para BUJT,” ujar Kris dalam keteragan persnya. Selasa (13/12/2022).
Kris menambahkan, ada sejumlah aspek yang saat ini masih sedang terus didiskusikan dengan pihak PT Roatex Indonesia Toll System (RITS), BUP MLFF terpilih, bersama Pemerintah.
Selain memastikan pengembangan sistem dan konfigurasinya memenuhi standar kriteria pengembangan sistem MLFF terbaik, pemilihan teknologinya harus menjamin pelayanan jalan tol di Indonesia tetap andal, memenuhi unsur reliability, availability, maintainability serta safety.
Proses bisnis penerapan sistem MLFF ini harus memastikan 100 persen collectability atas tarif tol yang dibayarkan oleh pengguna jalan tol.
Pengoperasian MLFF berbasis sistem Global Navigation Satellite System (GNSS), yang akan merekam data koordinat dan nomor polisi kendaraan pengguna jalan tol, juga harus didukung dengan penyiapan perangkat dan aturan hukum yang memadai.
Tidak hanya itu, hal tersebut juga harus ditunjang dengan proses edukasi dan komunikasi publik yang masif dan komprehensif kepada pengguna jalan tol atas perubahan paradigma cara bertransaksi tanpa henti dan nirsentuh di jalan tol.
Baca juga: Program BLT, KIP hingga Pembangunan Jalan Tol yang Membuat Publik Puas terhadap Kinerja Jokowi
Untuk mendukung pengembangan sistem MLFF ini, ATI bersama berbagai konsultan terbaiknya, telah dan akan terus bahu-membahu dengan semua pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan tahapan modernisasi sistem transaksi tol berbasis sistem pembayaran tanpa sentuh Multi Lane Free Flow (MLFF) di jalan tol Indonesia, berjalan dengan baik.
“Sistem MLFF yang akan dipasang di seluruh jalan tol Indonesia harus memenuhi service level agreement terkait waktu dan ketepatan transaksi pengguna jalan tol, dan memastikan pengguna jalan juga harus terbebaskan dari biaya tambahan dengan adanya penerapan sistem MLFF ini,” tambahnya.
Sebagai mitra Pemerintah, ATI memiliki visi dan semangat yang sama dengan Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dalam berbagai ikhtiar peningkatan pelayanan kepada pengguna jalan tol, termasuk yang terkait dengan modernisasi sistem transaksi jalan tol melalui pemanfaatan teknologi electronic toll collection ini.