Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Harga Minyak Naik 2 Dolar AS per Barel di Tengah Pemadaman Pipa Keystone

Sedangkan harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS menetap di 73,17 dolar AS per barel, naik 2,15 dolar AS atau 3 persen.

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Harga Minyak Naik 2 Dolar AS per Barel di Tengah Pemadaman Pipa Keystone
PETRO GLOBAL NEWS
Fasilitas kilang minyak milik Saudi Aramco. Harga minyak melonjak sekitar 2 dolar AS per barel pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), setelah pipa utama yang memasok minyak Amerika Serikat ditutup dan Rusia mengancam akan mengurangi produksi minyak. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA - Harga minyak melonjak sekitar 2 dolar AS per barel pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), setelah pipa utama yang memasok minyak Amerika Serikat ditutup dan Rusia mengancam akan mengurangi produksi minyak.

Dikutip dari Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent menetap di 77,99 dolar AS per barel, setelah naik 1,89 dolar AS atau 2,5 persen.

Sedangkan harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS menetap di 73,17 dolar AS per barel, naik 2,15 dolar AS atau 3 persen.

Baca juga: Rusia Balas Pembatasan Harga Minyak oleh G7 dengan Serangan Rudal ke Ukraina




Pada pekan lalu, Brent dan WTI jatuh ke level terendah sejak Desember 2021 karena investor khawatir kemungkinan resesi global dapat mengganggu permintaan minyak.

Potensi pemadaman yang berkepanjangan dari pipa minyak mentah Keystone dari Kanada ke perusahaan energi AS, TC Energy Corp, telah membantu mendorong harga minyak.

"Perbaikan Keystone Pipeline tampaknya memakan waktu lebih lama dari yang diperkirakan (dan) meningkatkan kemungkinan penarikan stok lebih lanjut di Cushing," kata Presiden firma konsultan Ritterbusch and Associates, Jim Ritterbusch.

Pedagang minyak mengkhawatirkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membersihkan dan memulai kembali pipa minyak Keystone, setelah lebih dari 14.000 barel minyak bocor pada minggu lalu, yang menjadi tumpahan minyak mentah AS terbesar dalam hampir satu dekade.

BERITA TERKAIT

TC Energy menutup pipa setelah tumpahan ditemukan pada Rabu (7/12/2022) malam di Kansas. Perusahaan mengatakan kepada pejabat di Washington County, Kansas, bahwa mereka belum menentukan penyebab atau jadwal untuk memulai kembali aliran pipa.

Baca juga: OPEC+ Siap Mempertahankan Target Produksi Minyak di Tengah Pembatasan Harga Minyak Rusia

Pipa Keystone merupakan jalur penting untuk minyak mentah berat Kanada yang dikirim ke penyulingan AS dan ke Pantai Teluk untuk diekspor.

Pemadaman diperkirakan akan menyusutkan pasokan di pusat penyimpanan Cushing, Oklahoma, dan titik pengiriman untuk patokan minyak mentah berjangka AS.

Tujuh analis yang disurvei Reuters memperkirakan, secara rata-rata, persediaan minyak mentah AS secara keseluruhan turun sekitar 3,9 juta barel dalam seminggu hingga 9 Desember.

Bank of America Global Research mengatakan Brent dapat pulih melewati 90 dolar AS per barel di belakang poros dovish dalam kebijakan moneter Federal Reserve AS (The Fed) dan pembukaan kembali ekonomi China.

"Pembukaan kembali China jelas merupakan fokus pasar," kata analis di Price Futures group, Phil Flynn.

China, importir minyak mentah terbesar dunia, terus melonggarkan kebijakan nol-COVID yang ketat, meskipun jalan-jalan di ibu kota Beijing tetap sepi dan banyak bisnis tetap tutup selama akhir pekan kemarin.

Baca juga: Reaksi Vladimir Putin Setelah Eropa Batasi Harga Minyak Rusia Maksimal 60 Dolar AS Per Barel

Sementara Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Jumat (9/12/2022) bahwa Moskow dapat memangkas produksi minyak dan akan menolak untuk menjual minyak ke negara mana pun yang memberlakukan batasan harga "bodoh" pada ekspor Rusia.

"Pasar minyak kemungkinan akan tetap bergejolak dalam waktu dekat di tengah ketidakpastian atas dampak pada produksi Rusia dari larangan UE, berita utama tentang kebijakan COVID China, dan pergerakan bank sentral di AS dan Eropa," kata analis di UBS dalam sebuah catatan.

Menteri energi Arab Saudi juga mengatakan pada Minggu (11/12/2022) bahwa langkah pembatasan harga tersebut "belum memiliki hasil yang jelas".

Jumlah kapal tanker yang menunggu untuk melewati Selat Bosphorus, Turki, turun pada Senin, menunjukkan berkurangnya penumpukan lalu lintas pelayaran yang terjadi baru-baru ini.

"Embargo UE yang muncul pada minyak mentah Rusia dapat menambah risiko harga energi terbalik yang moderat dalam beberapa bulan ke depan. Tetapi ketidakpastian pasokan akan mereda pada musim semi 2023, setelah embargo pada produk minyak (pada 5 Februari) terjadi," kata Deutsche Bank dalam sebuah catatan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas