Transaksi Digital QRIS Makin Disukai Masyarakat, Meningkat Jelang Akhir Tahun
Masyarakat kini makin meminati bertransaksi perbankan menggunakan QRIS dari Bank Indonesia.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masyarakat kini makin meminati bertransaksi perbankan menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dari Bank Indonesia.
Tren itu terlihat menjelang akhir tahun ini. Data di Bank Mandiri menunjukkan, total transaksi QRIS meningkat 326 persen secara year on year (YoY) menjadi 18,7 juta transaksi per Oktober 2022.
Seiring dengan itu, nilai transaksi QRIS Bank Mandiri tumbuh 520% menjadi Rp 2,6 triliun per Oktober 2022. Ini tak terlepas dari jumlah merchant Bank Mandiri telah menembus 4,6 juta.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, saat ini QRIS Bank Mandiri telah digunakan mulai dari pedagang mikro, kecil, menengah dan besar pada berbagai sektor usaha.
Termasuk digunakan untuk donasi sosial keagamaan di seluruh provinsi dan kabupaten/kotamadya.
Ia menyatakan melalui optimalisasi QRIS, pelaku usaha hingga masyarakat dipermudah dalam melakukan transaksi keuangan. Pedagang juga bisa dengan mudah memonitor hasil mutasi penjualannya dengan praktis dan cepat.
PT Bank CIMB Niaga Tbk juga mencatatkan volume transaksi QRIS baik issuing maupun acquiring meningkat sebanyak lebih dari 200% YoY per September 2022.
Direktur Konsumer Bank CIMB NIaga Noviady Wahyudi menyatakan optimis transaksi QRIS akan terus meningkat sejalan dengan peningkatan jumlah merchant QRIS.
“Dalam hal ini Bank Indonesia menargetkan jumlah merchant UMKM yang dapat menerima transaksi QRIS sebanyak 45 juta merchant hingga akhir tahun 2023," ujarnya.
"Hal ini seiring pula dengan proyeksi Bank Indonesia pada transaksi digital banking di tahun 2023 yang mencapai Rp 67.600 triliun atau meningkat 27,2% dari tahun ini,” kata dia seperti dikutip Kontan.
Baca juga: Pacu Daya Saing, OJK Dorong Perbankan Percepat Digitalisasi lewat QRIS
Lanjut ia, CIMB Niaga sudah siap untuk memberikan fasilitas pembayaran Alipay dan WeChat Pay di semua merchant CIMB Niaga. Akan tetapi penerimaan pembayaran Wechat Pay dan Alipay tentunya bergantung dengan jumlah wisatawan Tiongkok yang datang ke Indonesia.
“Untuk hal ini kami mengharapkan kondisi pasca pandemi akan semakin baik sehingga wisatawan Tiongkok dapat datang kembali ke Indonesia,” tambahnya.
Adapun Bank Indonesia (BI) mencatat total volume transaksi QRIS sejak awal tahun hingga September 2022 telah mencapai 281,7 juta kali. Nilai ini meningkat 182% secara tahunan dan meningkat 33% secara kuartalan.
Baca juga: BI Catat Merchant Pengguna QRIS di Bangka Belitung Mencapai 77 Ribu
Dari sisi nilai nominal transaksi telah mencapai Rp 29,7 triliun atau naik 298% YoY dan tumbuh sebesar 25% secara kuartalan.
Asisten Gubernur, Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Filianingsih Hendarta mengatakan, jumlah merchant yang sudah bisa menerima QRIS saat ini telah mencapai 21,6 juta.
Total pengguna QRIS kini mencapai 25,2 juta. Sampai akhir tahun, BI menargetkan 15 juta pengguna baru, kini telah tercapai 13,6 juta.
Baca juga: QRIS Disebut Permudah Transaksi, Tidak Usah Repot Soal Kembalian
Nilai transaksi ini akan kian meningkat seiring rencana BI memperluas integrasi pembayaran termasuk QRIS dengan Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina di kawasan Asean.
Terbaru, BI dan Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang untuk membangun kerangka yang memfasilitasi pembayaran berbasis QR code antar kedua negara.
Laporan reporter Maizal Walfajri | Sumber: Kontan