Pengamat Transportasi Dukung Tarif KRL Commuter Naik Jadi Rp 5.000, Tidak Terlalu Berat Kok
Darmaningtyas mendukung kenaikan tarif KRL Commuter Line dari Rp 3.000 untuk 25 kilometer pertama menjadi Rp 5.000.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Choirul Arifin
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat transportasi dari Institut Studi Transportasi atau Instran, Darmaningtyas mendukung kenaikan tarif KRL Commuter Line dari Rp 3.000 untuk 25 kilometer pertama menjadi Rp 5.000.
"Kalau betul mau naik, bagus deh. Karena memang sudah lama tidak naik dan kenaikannya juga tidak terlalu berat kok," katanya ketika dihubungi Tribunnews, Selasa (13/12/2022).
Ia menyebut pengguna KRL tak perlu khawatir mengenai kenaikan ini. Terutama bagi yang kondisi ekonominya tidak mendukung.
Pemerintah dikatakan olehnya tetap akan memberikan subsidi bagi yang masyarakat tidak mampu.
"Mereka dapat mengajukan subsidi tarif. Pemerintah juga tetap akan memberikan subsidi bagi yang betul-betul tidak mampu. Istilahnya ada subsidi tepat sasaran," ujar Darmaningtyas.
Ia berujar mayoritas pengguna KRL menggunakan layanan ojek online (ojol) yang tarifnya juga naik dan tidak diikuti penolakan.
"Masa protes ketika KRL yang notabane mengantarkan penumpang jarak lebih jauh, menaikkan tarifnya dengan lebih murah?" Katanya.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana akan menaikan tarif Commuterline (KRL) pada 2023 mendatang.
Baca juga: Respons Masyarakat Sikapi Wacana Kenaikan Tarif KRL Commuterline
Dikutip dari Kompas.com, Plt Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal mengatakan, pihaknya pun dalam hal ini adalah Kemenhub sudah menyiapkan untuk aturan-aturan terkait kebijakan tarif KRL naik ini.
"Jadi sebenarnya kita sudah siap untuk sesuaikan tarif KRL, sudah dikaji, dan Peraturan Menteri (Permen) sudah ditandatangani. Tinggal tunggu waktu kapan sesuaikan tarif. Kalau tarif tidak disesuaikan Public Service Obligation (PSO) bisa berkurang. Insya Allah di 2023 awal ada berita-berita soal kenaikan tarif," ujarnya dalam Ngobras Ipdate Perkembangan Proyek Ditjen Perkeretapian, Senin (12/12/2022).
Mengenai besaran kenaikan tarifnya, Risal belum membeberkan kepastian berapa tarif kenaikannya.
Baca juga: Tarif KRL Akan Naik Jadi Rp 5.000, Kemenhub: Masih dalam Kajian
Namun untuk tarif saat ini, tarif KRL dibanderol Rp 3.000 untuk 25 kilometer pertama. Sementara untuk tarif lanjutan KRL 10 km berikutnya tetap di angka Rp 1.000.
"Tidak jauh dari situ (kenaikan per kilonya dari Rp3.000 menjadi Rp 5.000). Itu masih kita kaji terus, meskipun permennya (Peraturan Menteri) sudah siap, tapi kami tetap mengkaji mana yang pas untuk masyarakat," jelas dia.