Permintaan China Tahun Depan Meningkat, Produsen Batubara Siap Genjot Produksi
Permintaan pasar China terhadap batubara Indonesia diyakini akan meningkat di tahun 2023 dan sejumlah perusahaan batubara siap menggenjot produksinya.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWSW.COM, JAKARTA - Produsen batubara di dalam negeri diprediksi akan menggenjot produksinya di tahun depan mengingat permintaan pasar China terhadap batubara Indonesia diyakini akan meningkat di tahun 2023.
Sejumlah perusahaan batubara siap menggenjot produksi pada tahun depan. Itu sebabnya, secara umum pasar batubara masih cukup menjanjikan.
Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia mengungkapkan, ada potensi peningkatan produksi batubara untuk tahun depan.
"Seiring proyeksi potensi peningkatan permintaan dari Tiongkok di 2023. Saat ini perusahaan-perusahaan sedang menunggu persetujuan RKAB dari pemerintah," ungkap Hendra dikutip Kontan, Minggu (18/12/2022).
Hendra menjelaskan, tahun depan kondisi perekonomian global diperkirakan mengalami resesi. Meski demikian, permintaan batubara dinilai tetap dalam kondisi baik dan tidak akan separah saat awal masa pandemi Covid-19.
Sejumlah faktor yang bakal mempengaruhi kinerja produksi pada tahun depan antara lain faktor cuaca hingga ketersediaan alat berat. Faktor harga batubara diakui juga menjadi salah satu tantangan untuk peningkatan kinerja pada tahun depan.
Disparitas harga jual batubara nasional menyebabkan perusahaan tidak dapat memaksimalkan kenaikan harga komoditas.
"Apalagi biaya produksi terus meningkat, seperti kenaikan biaya bahan bakar dan kenaikan tarif royalti," terang Hendra.
Dari sisi kebijakan dan regulasi pun juga akan memberikan pengaruh untuk industri batubara nasional pada tahun 2023 mendatang.
Baca juga: Jerman Makin Rakus Konsumsi Batubara di Tengah Krisis Energi
Hendra menjelaskan, kehadiran Keputusan Menteri ESDM Nomor 267 Tahun 2022 tentang Pemenuhan Kebutuhan Batu Bara Dalam Negeri juga bakal menjadi faktor yang mempengaruhi industri batubara.
Selain itu, pelaku usaha kini juga masih menanti mekanisme tarif Badan Layanan Umum (BLU) Batubara. Implementasi BLU Batubara disebut bakal dimulai pada kuartal I 2023 mendatang.
Sejumlah perusahaan batubara menargetkan peningkatan produksi pada tahun depan. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mengincar peningkatan kapasitas produksi hingga 40 juta ton pada 2023 mendatang.
Baca juga: Ekspor Batubara Indonesia ke Eropa Melonjak, Polandia Importir Terbesar
Direktur Pengembangan Usaha PTBA Rafli Yandra mengungkapkan, peningkatan kapasitas produksi akan dilakukan pada tahun depan.
"Ini akan terus meningkat seiring dengan kapasitas produksi kami di 2023 sebesar 40 juta ton," kata dia, Jumat (16/12/2022).