Menteri Keuangan Choo: Tertekan Global, Pertumbuhan Ekonomi Korea Selatan akan Melambat pada 2023
Perekonomian Korea Selatan sebagian besar ditopang oleh aktivitas ekspor, mulai dari mobil dan kapal hingga chip dan smartphone.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL – Pemerintah Korea Selatan memperingatkan bahwa negaranya akan mengalami perlambatan ekonomi setidaknya hingga paruh pertama tahun depan.
"Pertumbuhan ekonomi kita diperkirakan akan melambat tahun depan karena dampak dari kemerosotan ekonomi global, dan kesulitan akan difokuskan pada paruh pertama," kata Choo Kyung-ho, menteri keuangan Korea Selatan.
Dikutip dari Reuters, pemerintah Korea Selatan pada akhir pekan ini diperkirakan akan mengumumkan strategi kebijakan ekonominya untuk tahun depan, yang sekaligus menjadi pernyataan setahun penuh pertama untuk pemerintahan Presiden Yoon Suk-yeol.
Baca juga: Kementerian Perindustrian dan Korea Selatan Kerja Sama Kembangkan SDM Industri
Seperti diketahui, perekonomian Korea Selatan sebagian besar ditopang oleh aktivitas ekspor, mulai dari mobil dan kapal hingga chip dan smartphone.
Namun, aktivitas ekspor Korea Selatan sedikit melambat tahun ini karena China yang merupakan pasar ekspor utamanya sedang menghadapi kesulitan ekonomi akibat kebijakan ketat terkait Covid-19 dalam beberapa waktu terakhir.
Pemerintah Korea Selatan pun memproyeksikan pertumbuhan ekonomi tahun depan akan mengalami penurunan di bawah 2 persen dari hampir 3 persen tahun ini.
Di samping itu, bank sentral Korea (BoK) pada bulan lalu juga telah memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk tahun depan menjadi 1,7 persen dari sebelumnya 2,1 persen menyusul penurunan ekspor dan kemungkinan penurunan investasi perusahaan.
Oleh karena perekonomian saat ini harus lebih mengandalkan konsumsi domestik guna mengimbangi penurunan permintaan ekspor, kementerian keuangan Korea Selatan telah memperpanjang keringanan pajak selama enam bulan untuk produk bahan bakar minyak dan penjualan mobil penumpang hingga akhir 2022.