TRIBUNNEWS.COM -- Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia pada pertengahan Kamis (22/12/2022) mengikuti mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang melemah.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masuk di zona merah pada penutupan sesi I hari ini.

Hingga Kamis pukul 11.30 WIB, IHSG turun 12,084 poin atau 0,18 persen ke 6.808,579.

Sementara kurs rupiah di pasar spot berbalik melemah di level Rp 15.604 per dolar AS.

Baca juga: Mengekor Bursa Asia, IHSG Dibuka ke Zona Merah di Level 6.762, Sebanyak 158 Saham Melemah

IHSG terseret oleh melemahnya sejumlah indeks sektoral, di mana, indeks dengan pelemahan terdalam dicetak IDX Sektor Barang Konsumen Primer yang turun 0,3% hingga akhir sesi pertama.

Disusul, IDX Sektor Barang Baku yang turun 0,29%, IDX Sektor Energi dan IDX Sektor Keuangan yang sama-sama turun 0,25%.

Sementara itu, IDX Teknologi menjadi sektor dengan penguatan terbesar di sesi pertama setelah melesat 1,39%. Disusul, IDX Sektor Infrastruktur yang naik 0,86% dan IDX Sektor Perindustrian yang terkerek 0,81%.

Kemudian ada IDX Sektor Barang Konsumen Non-Primer terangkat 0,75%, IDX Sektor Transportasi & Logistik naik 0,64%, IDX Sektor Properti & Real Estate menguat 0,52% dan IDX Sektor Kesehatan terangkat 0,22%.

Total volume transaksi bursa mencapai 10,86 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 4,15 triliun. Sebanyak 215 saham turun. Ada 288 saham naik harga dan 188 flat.

Top losers LQ45 hari ini terdiri dari:

PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) turun 2,38%
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) turun 1,47%
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) turun 1,27%
Top gainers LQ45 siang ini adalah:

PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) naik 4%
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) naik 3,24%
PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) naik 3,1%

Baca juga: Akhirnya IHSG Akhir Pekan Ditutup Menguat 0,89 Persen ke 6.812, CPIN Jadi Top Gainer

Sementara nilai mata uang Garuda melemah 0,13% dibanding penutupan Rabu (21/12) di Rp 15.588 per dolar AS. Alhasil rupiah pun menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia

Hingga pukul 12.00 WIB, sebagian besar mata uang di kawasan menguat. Di mana, won Korea Selatan menjadi mata uang dengan penguatan terbesar di Asia setelah melesat 0,9%.

Selanjutnya, yen Jepang yang melonjak 0,52% dan dolar Singapura yang menanjak 0,27%. Disusul, ringgit Malaysia yang terkerek 0,17%.

Berikutnya, yaun China yang terangkat 0,07% dan dolar Hong Kong yang naik 0,05%. Lalu ada rupee India yang melemah tipis 0,03%.

Baca juga: IHSG Longsor 4,34 Persen, Uang Rp 306 Triliun Lenyap Sepekan

Sementara itu, dolar Taiwan berada satu posisi lebih baik dari rupiah setelah koreksi 0,06%. Diikuti, baht Thailand yang turun 0,02%.

Kemudian ada peso Filipina yang bergerak stabil terhadap the greenback pada perdagangan tengah hari ini. (Kontan)