Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pemulung, Pahlawan Daur Ulang dan Ekonomi Keluarga

bertekad untuk berkolaborasi dengan banyak pihak. Ketua Umum Ikatan Pemulung Indonesia (IPI)

Editor: Vincentius Haru Pamungkas
zoom-in Pemulung, Pahlawan Daur Ulang dan Ekonomi Keluarga
Istimewa
Agenda tahunan RAPIMNAS yang membahas peran penting pemulung dalam menjaga lingkungan dan ekonomi sirkular Sumber : Dok. RAPIMNAS 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemulung sering dipandang sebelah mata, padahal pekerjaan tersebut merupakan pekerjaan yang mulia karena membantu dalam menjaga lingkungan. Pemulung mengumpulkan sampah yang kemudian disortir lalu didaur ulang, dari hasil daur ulang tersebut menghasilkan pendapatan yang menopang kehidupan banyak pihak.

Dalam agenda tahunan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) yang diselenggarakan di Bogor, 17-18 Desember silam. Rapimnas yang diikuti oleh lebih dari 60 peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Selain itu, mereka bertekad untuk berkolaborasi dengan banyak pihak. Ketua Umum Ikatan Pemulung Indonesia (IPI), Pris Polly Lengkong mengungkapkan agar peran para pemulung diketahui lebih banyak kalangan.

“Banyak yang memandang sebelah mata terhadap pemulung, karena mereka tidak tahu. Kami para pemulung ini selain membersihkan sampah, juga membangun rantai ekonomi berbasis lingkungan yang kerennya disebut ekonomi sirkular,” paparnya.

Ketua Umum Ikatan Pemulung Indonesia (IPI), Pris Polly Lengkong mengungkapkan bahwa penerima manfaat dari hasil pungutan sampah para pemulung itu sangat banyak. “Selain pemulung, ada pengepul, kalangan jasa transportasi, hingga para pelaku daur ulang. Termasuk industri yang menggunakan kemasan, hingga sampai ke konsumennya,” katanya.

Lewat peran para pemulung dalam ekonomi sirkular itu, sambung Pris, kami bertekad menjadikan pemulung sebagai pendaur ulang dan pahlawan lingkungan. 

“Maka dalam Rapimnas IPI ini, kami memberikan pengetahuan kepada pemulung. Agar mereka semakin mengenal sampah bernilai tinggi dan cara memilah yang benar. Sehingga akan memberikan nilai ekonomi yang lebih tinggi,” imbuhnya.

Inisiatif para pemulung ini mendapat apresiasi positif dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Lantaran KLHK sendiri sedang punya program untuk registrasi pemulung dan lapak-lapak pengumpulnya. 

Berita Rekomendasi

"Tujuannya untuk dapat memperoleh data sampah terdaur ulang dan sampah residu yang tidak terdaur ulang,” kata Kasubdit Tata Laksana Produsen Direktorat Pengurangan Sampah KLHK, Ujang Solihin Sidik.

Dengan registrasi dan data yang baik, sambung Ujang, akan menjadi kunci bagi para pemulung untuk menjalin kemitraan dengan berbagai kalangan, termasuk industri daur ulang. 

”Sehingga kita akan menuju bangsa yang ramah lingkungan, dan pemulung menjadi pahlawan ekonomi dan pahlawan daur ulang,” pungkasnya.

Sebagai informasi, Ikatan Pemulung Indonesia atau IPI didirikan pada tahun 1991 oleh Alm. Cathy Lengkong. Didirikan atas dasar keinginan para pemulung dan pelapak agar memiliki wadah dalam menampung aspirasi mereka. IPI memiliki visi meningkatkan dan memperjuangkan harkat hidup kelompok masyarakat pemulung sebagai komunitas yang mendapatkan perlakuan yang adil dan setara sebagai warga negara yang layak hidup aman, sejahtera dan berkembang dalam Indonesia. 

Sedangkan misi IPI antara lain memperjuangkan hak-hak pemulung sebagai warga bangsa dan negara untuk mendapatkan kesejahteraan. Membina dan meningkatkan SDM pemulung agar dapat menjadi Laskar Mandiri dan Mitra Lingkungan Hidup.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas