Gas Alam Cair Pilihan Tepat Kawal Transisi Menuju Energi Bersih
Permintaan energi bersih di tingkat global termasuk Indonesia, cenderung meningkat.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Humpuss Maritim Internasional (HUMI) menyatakan, permintaan energi bersih di tingkat global termasuk Indonesia, cenderung meningkat.
Indonesia ke depannya bisa mengandalkan Liquefied Natural Gas (LNG) atau gas alam cair untuk transisi menuju energi bersih.
"LNG menjadi pilihan tepat dalam transisi energi Indonesia menuju energi bersih yang mendukung ekonomi Indonesia tangguh dan tumbuh," ujar Direktur Utama PT Humpuss Maritim Internasional Tirta Hidayat dalam keterangannya, Rabu (28/12/2022).
Tirta mengungkapkan, sebagai perusahaan infrastruktur energi di tanah air, pihaknya turut menunjukan peran dalam mengatasi permasalahan tingginya harga energi fosil akibat perang di Ukraina.
Caranya, dengan berpartisipasi dalam sejumlah proyek infrastruktur energi bersih untuk menunjang industri hulu di Indonesia.
"Melalui PT GTS Internasional Tbk (GTSI), HUMI sebelumnya telah berpartisipasi dalam pembangunan fasilitas penyimpanan dan regasifikasi terapung LNG atau gas alam cair. Bernama FSRU Jawa Satu yang terletak di perairan Cilamaya, Jawa Barat," katanya.
Baca juga: Dorong Transisi Energi, PGE Tuntaskan Proyek PLTP di Tomohon Sulawesi Utara
Infrastruktur pendukung LNG itu dinilai memiliki peran strategis untuk menyuplai bahan baku bagi Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Jawa Satu, yang memiliki kapasitas produksi listrik mencapai 1.760 mega watt (MW) untuk wilayah Jawa dan Bali.
Dia mengklaim keterlibatan GTSI dalam FSRU Jawa Satu juga berdampak positif terhadap aspek lingkungan.
Baca juga: Pastikan Transisi Energi, Aramco-Pertamina Kolaborasi di Seluruh Rantai Nilai Hidrogen dan Amonia
"Pengoperasian PLTGU terbukti memiliki dampak minim bagi lingkungan jika dibanding pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), yang merupakan satu di antara kontributor besar penghasil gas rumah kaca," pungkas Tirta.