Siaga Cuaca Ekstrem, AP II: Keselamatan dan Keamanan Penerbangan Jadi Fokus Utama
VP of Corporate Communications AP II Cin Asmoro mengatakan keselamatan dan keamanan penerbangan menjadi fokus utama perseroan dan seluruh stakeholder
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Muhammad Zulfikar
![Siaga Cuaca Ekstrem, AP II: Keselamatan dan Keamanan Penerbangan Jadi Fokus Utama](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ap-ii-perubahan-terminal.jpg)
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Angkasa Pura II (AP II) bersama stakeholder mempersiapkan langkah antisipasi dalam menghadapi cuaca ekstrem pada periode angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022/2023.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan potensi hujan berintensitas signifikan pada 27 Desember 2022 - 2 Januari 2023.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangannya pada 27 Desember 2022 mengatakan potensi hujan lebat hingga sangat lebat terjadi di sebagian wilayah.
Baca juga: Angkasa Pura II Catat 1,13 Juta Pergerakan Penumpang di 20 Bandara Jelang Natal dan Tahun Baru 2023
Yaitu, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT.
VP of Corporate Communications AP II Cin Asmoro menyampaikan keselamatan dan keamanan penerbangan menjadi fokus utama perseroan dan seluruh stakeholder.
“AP II selaku operator bandara bersama Otoritas Bandara Kementerian Perhubungan, maskapai penerbangan, AirNav Indonesia selaku penyedia jasa navigasi penerbangan, dan stakeholder lainnya berkoordinasi dalam mengantisipasi cuaca ekstrem sebagaimana informasi yang disampaikan BMKG," katanya dalam keterangan resmi, Rabu (28/12/2022).
Di samping aspek pelayanan, Cin menyebut fokus bandara AP II juga pada aspek keselamatan dan keamanan penerbangan khususnya mengantisipasi potensi cuaca ekstrem.
“Sebagai bentuk kesiagaan, Bandara-bandara AP II juga siap mengaktifkan Emergency Response Plan sebagai prosedur apabila terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan dan tidak kita harapkan terkait keselamatan penerbangan,” ujarnya.
Prosedur Emergency Response Plan di antaranya adalah pengaktifan Emergency Operation Center sebagai lokasi terpusat bagi para stakeholder berkoordinasi dalam penanganan keadaan darurat.
Baca juga: Antisipasi Bencana Karena Cuaca Ekstrem, Polri Imbau Masyarakat Pantau Informasi BMKG
Koordinasi di Emergency Operation Center akan melibatkan personel dari seluruh stakeholder yang berkolaborasi di dalam tim khusus, yaitu Safety Issue Team dan Safety Action Group.
“Pembentukan Safety Action Group melibatkan antara lain stakeholder di bandara seperti maskapai dan instansi terkait yakni pemerintah daerah, BNPB, SAR dan lain sebagainya dalam pembahasan tindakan langsung terkait penanganan keadaan darurat,” kata Cin.
Di Bandara Soekarno-Hatta, tim Emergency Operation Center menyatu dengan gedung Airport Operation Control Center (AOCC).
Serta diperkuat diperkuat Mobile Command Post (MCP) sebagai pos komando bergerak guna merespons cepat suatu keadaan darurat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.