Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Dukung Pengembangan Bisnis, Pos Indonesia Rilis Obligasi Senilai Rp 500 Miliar

Obligasi ini terserap 100 persen seluruhnya oleh pasar dari jumlah yang ditawarkan sebesar Rp 500 miliar.

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Dukung Pengembangan Bisnis, Pos Indonesia Rilis Obligasi Senilai Rp 500 Miliar
ist
PT Pos Indonesia (Persero) menerbitkan obligasi senilai Rp 500 miliar untuk mendukung pengembangan bisnisnya di masa datang. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pos Indonesia (Persero) adalah BUMN menerbitkan obligasi senilai Rp 500 miliar untuk mendukung pengembangan bisnisnya di masa datang.

Obligasi ini terserap 100 persen seluruhnya oleh pasar dari jumlah yang ditawarkan sebesar Rp 500 miliar.

Direktur Utama Pos Indonesia Faizal Rochmat Kamis, 29 Desember 2022 mengatakan, dana yang dihimpun dari penerbitan obligasi tersebut akan digunakan perusahaan untuk mendanai program transformasi dan inovasi agar layanan Pos Indonesia tetap relevan dengan kebutuhan masyarakat.

Baca juga: Ekonomi Global Sedang Sakit, Robert Kiyosaki Lepas Investasi Ekuitas dan Obligasi

"Program transformasi dan inovasi tersebut meliputi namun tidak terbatas pada investasi di bidang infrastruktur dan platform menuju perusahaan logistik, investasi di bidang IT dan Digital Services, pengembangan di bidang Human Capital, pengembangan system CRM, serta leverage aset properti untuk Creative Hub dalam mendukung pengembangan UMKM," ujarnya.

Obligasi Pos Indonesia yang diterbitkan terdiri dari dua seri yaitu Obligasi Seri A senilai Rp 100 miliar dengan jangka waktu 3 tahun dan seri B senilai Rp 400 miliar dengan jangka waktu 5 tahun.

Penggunaan dana hasil penawaran umum Obligasi ini akan mengikuti ketentuan pasar modal dan peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia.

Berita Rekomendasi

Masa penawaran awal obligasi ini dilakukan pada tanggal 5-12 Desember 2022, selanjutnya masa penawaran umum dilakukan pada tanggal 22-23 Desember 2022, serta pencatatannya dilakukan pada tanggal 29 Desember 2022 di PT Bursa Efek Indonesia.

Bertindak selaku penjamin pelaksana emisi adalah PT Bahana Sekuritas dan PT Aldiracita Sekuritas Indonesia, sedangkan PT Bank Tabungan Negara, Tbk. bertindak selaku waliamanat.

Penerbitan obligasi ini menuntut pengelolaan perusahaan yang sesuai dengan prinsip-prinsip GCG yaitu Transparency (transparansi), Accountability (akuntabilitas), Responsibility (tanggung jawab), Independence (kemandirian), dan Fairness (kesetaraan dan kewajaran) agar perusahaan dapat tumbuh secara berkelanjutan dengan pondasi yang kokoh.

Baca juga: The Fed Kerek Suku Bunga Sebesar 75 Basis Poin, Analis: Berikan Tekanan ke IHSG dan Pasar Obligasi

Saat ini PT Pos Indonesia mengelola empat portofolio bisnis yaitu bisnis jasa keuangan, jasa kurir, jasa logistik dan jasa properti dengan coverage mencakup  62.239 channel fisik yang tersebar di seluruh Indonesia.

Pos Indonesia juga memiliki channel digital berupa mobile apps yaitu PosPay untuk layanan jasa keuangan dan PosAja untuk layanan kurir. Portofolio bisnis ini didukung oleh 3 anak perusahaan yaitu Pos Finansial yang bergerak di bidang pengembangan Financial Service dan Digital Solution; Pos Logistik untuk pengembangan bisnis logistik dan Pos Properti untuk meleverage aset properti perusahaan.

BUMN ini juga memiliki dua badan afiliasi, yakni Dapenpos yang memiliki dua anak usaha DTU yang bergerak dalam bidang Bisnis Proses Outsourcing dan DDK yang bergerak di bidang Fleet Management; serta YPBPI yang mengelola Universitas Logistik dan Bisnis Internasional.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas