SKK Migas Pantau Pergerakan Lifting Akhir Tahun 2022 di PHE WMO Gresik
Peninjauan kegiatan lifting migas oleh SKK Migas di Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) Gresik, Sabtu 31 Desember 2022.
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Manajemen SKK Migas dan Manajemen PHE WMO melakukan peninjauan lifting migas akhir tahun 2022 di Gresik, Jawa Timur, Sabtu 31 Desember 2022.
Peninjauan dipimpin Deputi Dukungan SKK Migas, Rudi Satwiko dan menyambangi Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) Gresik,
Dalam kondisi hujan lebat, manajemen SKK Migas dan PHE WMO melihat secara detail lokasi titik lifting akhir tahun agar berjalan lancar.
Kunjungan ini merupakan salah satu kegiatan pengawasan yang dilakukan SKK Migas untuk memastikan keberlanjutan operasional Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dalam mendukung kegiatan lifting akhir tahun 2022 dan persiapan pelaksanaan program untuk tahun 2023 .
Kegiatan ini dilakukan serentak dibeberapa lokasi di Indonesia yang salah satunya adalah PHE WMO.
Ada sepuluh well platform di PHE WMO yang berproduksi saat ini, dengan total produksi gabungan minyak dan gas hingga akhir tahun 2022 sebanyak 9,941 Barrel Oil Equivalen (BOE) atau 115 persen di atas target yang ditetapkan SKK Migas.
Dari kegiatan ini bisa diketahui perkembangan produksi PHE WMO yang terikat kontrak produksi periode 7 Mei 2011 hingga 6 Mei 2031, mengingat PHE WMO ini memiliki peran strategis dalam pemenuhan kebutuhan energi nasional.
“Kunjungan kami tidak hanya memastikan kegiatan lifting berjalan lancar, kami juga ingin melihat bagaimana perkembangan produksi dan kendala-kendala apa yang dihadapi selama tahun 2022, agar kita bersama-sama yaitu SKK migas dan PHW WMO dapat menyiapkan langkah-langkah yang lebih baik di tahun 2023," kata Rudi dalam keterangan pers tertulis.
Baca juga: Lifting Terus Menurun, Pemerintah dan DPR Didesak Segera Bahas Revisi UU Migas
Pihaknya memberikan apresiasi atas kinerja PHE WMO di tahun 2022 yang tercatat mencapai 115 persen diatas target yang telah ditetapkan oleh SKK Migas.
"Sebagai wakil negara dalam mengelola hulu migas, SKK Migas menyampaikan terima kasih atas kerja keras dan dedikasi yang tinggi dari segenap Perwira PHE WMO sehingga tahun 2022 mencatatkan hasil yang baik,” ujarnya.
Pihaknya menaruh harapan besar kepada PHE WMO agar tahun depan kinerja bisa lebih meningkat lagi, terutama setelah pandemi melandai.
Baca juga: Lifting Minyak Cuma 87 Persen dari Target, SKK Migas Ungkap Alasannya
"Perekonomian menggeliat dan kita bersiap menghadapi ancaman krisis ekonomi global. Kemandirian produksi energi tentu sangat dibutuhkan dalam menopang pembangunan," katanya.
Rudi mengharapkan agar PHE WMO dapat memberikan kontribusi untuk mendukung pencapaian target peningkatan produksi migas jangka panjang di tahun 2030, yaitu produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan gas 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD).
Direktur PHE WMO Endro Hartanto mengatakan, pencapaian di tahun 2022 cukup baik. Hal ini berkat adanya dukungan dari SKK Migas dan Stakeholders terkait serta beberapa kegiatan operasional.