Investor Bursa Didominasi Kalangan Milenial, Jokowi: Saya Senang
Terlebih, kapital market di Indonesia turut mengalami kenaikan sebesar 15 persen atau mencapai Rp 9.499 triliun.
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Hendra Gunawan
![Investor Bursa Didominasi Kalangan Milenial, Jokowi: Saya Senang](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/joko-widodo-dalam-acara-pembukaan-perdagangan-bursa-efek-indonesia-2023.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo atau Jokowi menyatakan kegembiraannya terkait data 55 persen jumlah investor bursa di Indonesia didominasi oleh kalangan Milenial dan Generasi Z.
Terlebih, hal tersebut juga telah dipaparkan oleh Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar dalam acara Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia 2023 secara virtual, Senin (2/1/2023).
Baca juga: Perppu Cipta Kerja Dinilai Tak Serta Merta Bisa Mempermudah Masuknya Investor
"Tadi saya senang mendapatkan informasi dari ketua OJK, bahwa investor di bursa kita sekarang ini 55 persen adalah anak-anak muda di bawah 30 tahun dan 70 persen adalah di bawah 40 tahun. Artinya prospek kedepan betul-betul masih sangat menjanjikan," kata Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi mengatakan, pemerintah apresiasi pasar modal di Indonesia yang mengalami kenaikan sebesar 4,1 persen. Kata dia, jumlah tersebut meningkat dibandingkan bursa saham di negara-negara maju.
"Kita lihat bursa kita, pasar modal kita, kita juga patut bersyukur bahwa indeks di tahun 2022 itu mengalami kenaikan 4,1 persen dibandingkan bursa-bursa di negara-negara lain yang mengalami penurunan sangat tajam," ujarnya.
Terlebih, kapital market di Indonesia turut mengalami kenaikan sebesar 15 persen atau mencapai Rp 9.499 triliun.
"Ini juga bukan sebuah angka yang kecil, angka yang besar di tengah turbulensi ekonomi global di tahun 2022," tegasnya.
Terakhir, Jokowi berharap pertumbuhan ekonomi di tahun 2023 mencapai angka diatas 5 persen. Dia menegaskan, harapan itu perlu dibarengi dengan kewaspadaan lantaran kondisi ekonomi yang sulit diprediksi.
Baca juga: Hadapi Ancaman Resesi, Masyarakat Diimbau Naikkan Porsi Investasi Emas
"Kalau tahun 2022 dipastikan sudah di atas 5 persen. Tapi kita harap di tahun 2023 juga masih diatas 5 persen, kita semuanya harus optimis," tutur dia.
"Bawa kita bisa menyelesaikan tantangan-tantangan yang ada dan bisa mengarungi 2023 tahun ujian dengan ekonomi yang lebih baik," sambungnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.