Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Ketua OJK Sebut Investasi Jadi Penguat Ekonomi Tahun 2023

Menurut Mahendra Siregar investasi adalah kunci untuk menjaga perekonomian nasional di tengah ketidakpastian global.

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Ketua OJK Sebut Investasi Jadi Penguat Ekonomi Tahun 2023
Tribunnews.com/Nitis Hawaroh
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar dalam acara Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia 2023 secara virtual, Senin (2/1/2023). Mahendra Siregar mengatakan, investasi merupakan prioritas utama untuk mendorong penguatan ekonomi di tahun 2023. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengatakan, investasi merupakan prioritas utama untuk mendorong penguatan ekonomi di tahun 2023.

Menurut Mahendra Siregar investasi adalah kunci untuk menjaga perekonomian nasional di tengah ketidakpastian global. Untuk itu, dia mendorong agar investasi di Indonesia tercipta sesuai dengan momentumnya.

Hal itu dia sampaikan dalam acara Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia 2023 secara virtual, Senin (2/1/2023).

Baca juga: Dalam 5 Tahun Investor Meningkat 1.000 Persen, OJK: 55 Persen Investor Domestik Kalangan Milenial

"Yang menjadi prioritas kita kedepan, dengan perkuatan perekonomian daya tahan yang kuat. Maka tidak ada istilah wait and see bagi investasi di Indonesia, its all about investment, investment and investment, kita harus siap untuk itu dan kita dorong momentum nya," kata Mahendra.

Mahendra menyampaikan, selain investasi terdapat tiga hal yang menjadi prioritas dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

"Kedepan, satu hal yang akan harus kita prioritaskan yaitu peningkatan integritas, akuntabilitas, kredibilitas karena dengan begitu maka kita akan mampu mengisi gelas yang kosong," ujar dia.

Berita Rekomendasi

Kata dia, masih ada kesempatan luas untuk mencapai kapital market Indonesia. Sebab, dari 10,3 juta populasi hanya terealisasi sebesar 4 persen.

"Masih luas sekali dari populasi Indonesia yang memang sudah mencapai 10,3 juta. Namun sebenarnya baru 4 persen dari populasi nasional," terangnya.

Mahendra berujar, dukungan market kapitalisasi terhadap Produk domestik bruto (PDB) di Indonesia hanya sebesar 50 persen. Kata dia, jumlah tersebut dinilai masih rendah dibandingkan negara ASEAN.

"Walaupun 50 persen market kapitalisasi kita terhadap PDB nasional. Namun hal itu masih jauh tertinggal dari diatas 100 persen negara-negara ASEAN yang lain," tegas dia.

Baca juga: OJK Diminta Siapkan Regulasi yang Kuat Saat Jadi Lembaga Tunggal Penyidikan Pidana Jasa Keuangan

Meski demikian, Mahendra menegaskan, perekonomian nasional di tahun 2022 justru mampu bertahan ditengah ketidakpastian global. Hal tersebut kata dia, sebagai acuan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi di tahun 2023.

"Kita patut bersyukur di tengah gejolak dan ketidakpastian di Eropa dan banyak negara secara global, perekonomian Indonesia dan juga cerminan nya pada kinerja pasar modal Indonesia di Tahun 2022 justru bertahan dan cenderung menunjukkan kinerja yang sangat positif," ujar Mahendra.

"Bahkan terbaik dibandingkan dengan negara-negara di ASEAN dan Asia secara umum," sambungnya 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas