Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

VIDEO Buka Tahun 2023, Nilai Tukar Rupiah Bergerak Menguat ke Level Rp 15.566 per Dolar AS

Penguatan nilai tukar mata uang Garuda menjadi sinyal baik di awal 2023.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berada di level Rp 15.566 pada Senin siang pukul 10.55 WIB, Senin (2/1/2023).

Rupiah menguat 70 poin, dibanding nilai tukar akhir pekan lalu.

Bloomberg Rate mencatat, pada akhir pekan lalu (30/12/2022) nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di level Rp 15.636.

Penguatan nilai tukar mata uang Garuda menjadi sinyal baik di awal 2023.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo meyakini nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akan bangkit di 2023.

Menurutnya, terdapat sejumlah faktor yang bakal menjadikan rupiah kembali perkasa.

Mulai dari faktor ketidakpastian global, meredanya akselerasi The Fed dalam menaikkan suku bunga, dan masifnya modal asing yang masuk ke Tanah Air.

BERITA REKOMENDASI

"Kami perkirakan, nilai tukar rupiah ke depan akan cenderung menguat."

"Sekarang rupiah melemah karena dolarnya kuat dan The Fed masih akan menaikkan suku bunga hingga triwulan I-2023," ucap Perry dalam Seminar Nasional dengan tema 'Outlook Perekonomian Indonesia 2023: Menjaga Resiliensi Melalui Transformasi Struktural' di Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan Jakarta, Rabu (21/12/2022).

"Tapi ketidakpastian global akan menurun. Kalau ketidakpastian menurun, rupiah akan ke arah fundamentalnya," sambungnya.

Diketahui, nilai tukar rupiah mulai bergerak melemah pada pertengahan 2022, hingga pada akhirnya rupiah tembus Rp15.000 per dolar AS.

Hal ini dipengaruhi berbagai faktor, salah satunya yakni Bank Sentral AS alias The Fed yang sangat agresif menaikkan suku bunga.


Sentimen kebijakan The Fed sangat mempengaruhi fluktuasi nilai tukar dolar AS terhadap mata uang negara lain.

Jika nilai tukar dolar AS tak terkendali, dampaknya juga akan dirasakan di perdagangan internasional. Mulai dari pasar saham hingga transaksi komoditas.

Sebagaimana diketahui, kegiatan perekonomian global saat ini menggunakan dolar AS sebagai alat tukar resmi.

"Kami yakin bahwa tahun depan saat ketidakpastian global mereda, rupiah akan menguat ke fundamentalnya," pungkas Perry.(Tribunnews.com/Bambang Ismoyo)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas