AS Bisa Jadi Pengekspor LNG Terbesar Dunia pada 2023
Amerika Serikat berada di jalur yang tepat untuk menjadi pengekspor gas alam cair (LNG) terbesar di dunia pada tahun ini.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Hendra Gunawan
Kilang ekspor LNG AS berikutnya yang diperkirakan mulai beroperasi adalah kilang Golden Pass Qatar Energy/Exxon Mobil Corp di Texas dan kilang Plaquemines Venture Global di Louisiana, dengan pengiriman pertama dari keduanya diperkirakan mulai pada 2024.
Pabrik lepas pantai Louisiana yang pertama kali diusulkan untuk 2023 oleh New Fortress Energy Inc telah meleset dari target awalnya. Regulator AS telah dua kali menghentikan evaluasi mereka sambil menunggu rincian lebih lanjut.
“Karena Eropa dan Asia menuntut lebih banyak LNG, operator AS bersiap untuk membangun infrastruktur dalam jumlah yang meningkat untuk memenuhi permintaan tersebut,” kata direktur pelaksana senior di perusahaan riset energi Evercore ISI, James West.
Pada 2022, sekitar 69 persen atau 7,2 miliar kaki kubik per hari ekspor LNG AS dikirim ke Eropa karena pengirim mengalihkan kargo dari Asia untuk mendapatkan harga yang lebih tinggi.
Baca juga: Balas Aksi Barat, Gazprom Usul Penggunaan Rubel Diperluas ke Jual-beli LNG
Pada 2021, ketika harga LNG di Asia lebih tinggi, hanya 35 persen atau sekitar 3,3 miliar kaki kubik per hari, dari ekspor LNG AS yang dikirim ke Eropa.
Pada tahun lalu, gas rata-rata mencapai 41 dolar AS per juta British thermal unit (mmBtu) di Dutch Title Transfer Facility (TTF) di Eropa dan 34 dolar AS di Japan Korea Marker (JKM) di Asia, tetapi hanya 7 dolar AS di tolak ukur harga gas berjangka AS, Henry Hub, di Louisiana.
Gas baru-baru ini diperdagangkan lebih tinggi di Asia sekitar 29 dolar AS per juta British thermal unit , dibandingkan 22 dolar AS di Eropa dan hanya 4 dolar AS di Amerika Serikat.
Analis memperkirakan harga yang lebih tinggi itu akan mendorong lebih banyak LNG AS yang masuk ke Asia di tahun ini.