Kegiatan Ekonomi Meningkat Pasca Pandemi, Persediaan BBM 2023 Bakalan Melonjak 10 Persen
Proyek pengembangan mobil listrik belum berpengaruh terhadap pengurangan penggunaan kendaraan berbahan bakar minyak atau BBM.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Proyek pengembangan mobil listrik belum berpengaruh terhadap pengurangan penggunaan kendaraan berbahan bakar minyak atau BBM.
Bahkan pada tahun ini, penggunaan BBM subsidi jenis Pertalite diprediksi masih meningkat hingga sekitar 10 persen.
Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Erika Retnowati mengungkap, pihaknya menetapkan kuota Pertalite tahun 2023 sebesar 32,56 juta kilo liter (kl).
Baca juga: Puluhan Kendaraan Mogok Usai Isi Pertalite Tercampur Air di Rengasdengklok, Pertamina pun Bertindak
BPH Migas juga menetapkan kuota untuk BBM Subsidi lainnya seperti Jenis BBM Tertentu (JBT) minyak tanah sebesar 0,5 juta kl dan solar subsidi sebesar 17 juta kl.
"Mengalami peningkatan kurang lebih 2,6 juta kl. Ini didasari tren konsumsi bulanan BBM tahun 2022 yang sudah mendekati normal setelah mengalami penurunan saat pandemi," kata Erika dikutip dari siaran pers, Minggu (8/1).
Erika menjelaskan, perhitungan ini masih mengacu Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 191 Tahun 2014, dimana belum ditetapkan rincian konsumen pengguna dan titik serah untuk Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan.
Adapun, usulan revisi Perpres 191/2014 dipastikan masih terus berjalan.
Menurutnya, kehadiran beleid yang baru aman mendorong distribusi BBM Subsidi dengan tepat sasaran.
Perbaikan lain dilakukan dengan pengendalian penyaluran BBM dengan pemanfaatan teknologi informasi, melalui pendaftaran konsumen pengguna pada web subsidi tepat, yang juga dapat diakses melalui aplikasi My Pertamina.
Hal ini sesuai ketentuan dalam perpres 191/2014 bahwa pendistribusian JBT dan JBKP dilakukan secara tertutup. Nantinya hanya konsumen yang terdaftar yang dapat dilayani untuk memperoleh JBT dan JBKP.
Sebagai informasi, Badan Usaha Penugasan Penyediaan dan Pendistribusian Kuota Volume Penyalur JBT yaitu PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Patra Niaga dan PT AKR Corporindo Tbk Untuk JBKP, Badan Usaha Penugasan secara Nasional oleh PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Patra Niaga.
Baca juga: Daftar Harga Pertalite dan Pertamax Terbaru Bulan Januari 2023 di SPBU Seluruh Indonesia
Anggota BPH Migas, Saleh Abdurrahman mengatakan, BPH Migas memproyeksikan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) subsidi yakni solar dan pertalite akan naik di sepanjang 2023.
Hal ini didorong oleh semakin lancarnya aktivitas perekonomian, industri, dan mobilitas masyarakat.
“Dengan melihat realisasi tahun lalu dan tren pertumbuhan ekonomi setelah pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), diperkirakan konsumsi BBM subsidi/kompensasi tumbuh antara 6 persen-10%,” jelasnya Anggota BPH Migas, Saleh Abdurrahman kepada Kontan.co.id baru-baru ini.