Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Didorong Tingkatkan Alokasi KUR pada Tahun Ini
Pertumbuhan ekonomi yang berkualitas sebagai pemantik penciptaan lapangan kerja baru sehingga pengangguran dan kemiskinan dapat dikurangi.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum BPP Himpunan Pengusaha KAHMI (HIPKA), Kamrussamad menilai kebijakan ekonomi sepanjang tahun 2022 sudah berada di jalan yang tepat.
Walaupun demikian tidak sedikit tantangan dan pekerjaan rumah pemerintahan Jokowi yang harus dituntaskan.
"Contohnya menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas sebagai pemantik penciptaan lapangan kerja baru sehingga pengangguran dan kemiskinan dapat dikurangi setiap tahun," kata Kamrussamad saat Forum economic Outlook 2023 ; Optimis atau Waspada, Senin (9/1/2022).
Baca juga: UMKM Terhubung ke Industri Dinilai Masih Kecil, Menteri Teten Dorong Pemanfataan KUR Klaster
Untuk itu, anggota DPR Komisi XI ini menilai perlunya peningkatan alokasi KUR 2023 sebagai salah satu faktor pendorong sektor UMKM.
Dalam kesempatan sama, Frederica Widyasari Dewan Komisioner OJK menyampaikan optimisme terhadap peningkatan literasi, edukasi dan inklusi keuangan bagi masyarakat, pencegahan dan mitigas atas Investasi Ilegal menjadi Perhatian OJK sebagai bentuk Nyata Perlindungan konsumen.
Di hadapan ratusan pengusaha HIPKA, Kiki panggilan akrab Frederica Widyasari telah memililki rencana strategis Pengaturan, Pengawasan dan Perlindungan konsumen 2023 siap diimplementasikan OJK.
"Kami mengharapkan dukungan dan kerjasama stakeholder industri Jasa Keuangan," kata Kiki.
Dalam kesempatan yang sama, Edhie Purnawan PhD Kepala Badan Supervisi Bank Indonesia menguraikan penguatan tujuan, fungsi dan kewenangan Bank Indonesia sebagai Bank Central Pasca Penetapan UU P2SK, dinilai akan membawa arus Positif dalam menjaga stabilitas makro ekonomi dan mendorong Pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
"Menjaga kestabilan nilai tukar rupiah, menjaga kestabilan Inflasi serta sistem pembayaran Indonesia diharapkan manpu beradaptasi Digital Currency yang sedang berkembang Pusat," katanya.
Pemerintah juga memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2023 sebesar 5,3 persen, sejalan dengan proyeksi pada rentang 4,7% hingga 5,1% dari berbagai lembaga internasional.
Proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2023 tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan outlook perekonomian global tahun 2023 yang diperkirakan berada pada kisaran 2,2% hingga 2,7%.