Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Cegah Kolaps di Masa Resesi, Anak Usaha Google PHK 15 Persen Karyawan

Anak perusahaan Google yang bergerak di bidang kesehatan Verily, tengah bersiap melakukan pemutusan hubungan kerja

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Cegah Kolaps di Masa Resesi, Anak Usaha Google PHK 15 Persen Karyawan
Busines Insider
Verily 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Anak perusahaan Google yang bergerak di bidang kesehatan Verily, tengah bersiap melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 15 persen atau sekitar 240 karyawan pada awal 2023.

Kabar PHK mencuat setelah email pemecatan yang ditulis CEO Verily Stephen Gillett ke para karyawan bocor ke publik, dalam surat tersebut Gillett menjelaskan bahwa PHK dilakukan sebagai bagian dari restrukturisasi perusahaan untuk mencegah Verily agar tidak mengalami kolaps selama ekonomi global berkontraksi di tahun 2023.

Mengutip dari The Verge PHK ini merupakan kali pertama yang dilakukan Verily setelah 8 tahun perusahaan beroperasi tepatnya pada 2015 silam, meski pemangkasan karyawan berpotensi menambah jumlah pengangguran di AS.

Baca juga: Terdampak Ketidakpastian Global, Flexport PHK 640 Karyawan di Seluruh Dunia

Namun dalam emailnya Gillett mengklaim cara ini diambil guna mendorong Verily untuk mengurangi ketergantungan finansial dari perusahaan induk Google Alphabet Inc.

Nantinya para karyawan yang terdampak pemecatan akan diberikan sejumlah pesangon, sayangnya Verily tak menjelaskan secara rinci terkait berapa jumlah pesangon yang akan diberikan ke para korban PHK.

Selain memecat ratusan karyawan, perusahaan juga menginstruksikan beberapa staf untuk bekerja dari rumah selama akhir pekan ini dimulai pada Kamis (12/1/2023), lantaran kantor pusat Verily akan mengalami penutupan sementara menjelang perubahan kepemimpinan eksekutif yang akan digelar 18 Januari 2023.

BERITA REKOMENDASI

"Mereka yang berada di kantor hari ini dapat kembali ke rumah sekarang," kata Gillett kepada karyawan Verily.

Lebih lanjut Verily menjelaskan bahwa PHK tersebut dilakukan sejalan dengan langkah redundansi tim, diantaranya seperti mengurangi atau menghentikan beberapa lini bisnis termasuk Project Baseline yang bertugas untuk mengumpulkan data kesehatan dengan organisasi penelitian yang dikabarkan mulai disuntik mati sejak 2018 guna meningkatkan investasi di bagian lain.

Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan: 8.760 Orang di PHK Terima Manfaat Program JKP di Tahun 2022

Sebelum mengalami kemunduran Varily pada 2019 silam pernah menjadi anak perusahaan Google yang sukses mengumpulkan suntikan dana dari investor dengan jumlah yang fantastis, tercatat Verily berhasil mengumpulkan 800 juta dollar AS untuk modal luar yang berasal dari Temasek Singapura.

Akan tetapi setelah pasar global dilanda lonjakan inflasi dan sejumlah tekanan akibat lonjakan harga pangan dan energi, Verily mencoba mengurangi biaya operasi dan pengeluaran.

Langkah ini diambil mengikuti sejumlah perusahaan global yang telah lebih dulu melakukan PHK seperti termasuk Twitter, Intel, Salesforce, Vimeo, DoorDash .

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas