Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Ada Penurunan Harga Komoditas Ekspor, Neraca Berjalan Indonesia Tahun Ini Diprediksi Defisit

Indonesia diperkirakan akan mengalami defisit neraca transaksi berjalan pada tahun 2023

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Ada Penurunan Harga Komoditas Ekspor, Neraca Berjalan Indonesia Tahun Ini Diprediksi Defisit
Pixabay
Harga batubara tahun 2023 ini diperkirakan turun 21,0 persen. Hal tersebut berpeluang menggerus kinerja ekspor komoditi Indonesia yang berdampak pada terjadinya defisit transaksi berjalan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia diperkirakan akan mengalami defisit neraca transaksi berjalan pada tahun 2023 ini, salah satunya karena penurunan harga komoditas yang berpotensi menggerus ekspor.

Kondisi ini berbalik dengan yang terjadi pada tahun 2022 di mana neraca transaksi berjalan Indonesia berpeluang surplus 1 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Kepala Ekonom Mandiri Sekuritas Leo Putera Rinaldy memperkirakan, defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) 2023 sekitar 0,7 persen dari PDB.

Meski berbalik defisit, tetapi CAD masih lebih rendah bila dibandingkan tren CAD pada pra pandemi Covid-19.

"Walaupun transaksi berjalan berbalik defisit, ini lebih rendah dari rata-rata CAD sebelum pandemi yang sebesar 2,5 persen PDB," ujar Leo saat pertemuan dengan media, Selasa (10/1/2023).

Leo membeberkan alasan terjadinya CAD pada tahun 2023.

Pertama, penurunan harga komoditas sekitar 20% hingga 30%, yang kemudian menggerus pertumbuhan ekspor.

Berita Rekomendasi

Harga batubara diperkirakan turun 21,0 persen. Padahal, batubara memegang kontribusi sekitar 40% terhadap kinerja ekspor Indonesia hingga kuartal III-2022.

Baca juga: Defisit APBN 2022 Diproyeksikan Rp 464 Triliun Per Desember

Kabar baiknya, ekspor yang bersifat struktural diperkirakan berlanjut pada tahun 2023, seperti besi dan baja. Ini akan menambah kekuatan kinerja ekspor di tahun 2023.

Kedua, nilai impor tidak akan meningkat signifikan. Ini seiring dengan kinerja investasi yang akan melambat di tahun 2023, sehingga impor barang modal akan menurun di tahun 2023.

Ini yang akan mendorong defisit transaksi berjalan di tahun 2023 akan tetap terjaga.

Laporan Reporter: Bidara Pink | Sumber: Kontan

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas