Inflasi AS pada Desember Melambat Jadi 6,5 Persen, Penurunan Bulanan Terbesar Sejak April 2020
Inflasi Amerika Serikat pada Desember 2022 membukukan penurunan bulanan terbesar sejak awal pandemi COVID-19.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Hendra Gunawan
The Fed lebih memilih ukuran yang berbeda untuk menyesuaikan perubahan perilaku konsumen. Namun, bank sentral AS mengambil beragam informasi saat mengukur inflasi, dengan CPI menjadi bagian dari teka-teki kebijakan moneter The Fed.
Ada beberapa indikasi dalam data mengenai perilaku konsumen yang berubah. Bersamaan dengan itu, muncul catatan kehati-hatian bahwa penurunan bulan Desember sebagian besar dipicu oleh penurunan harga gas yang mungkin tidak berkelanjutan mengingat dinamika pasar bahan bakar dan permintaan konsumen.
"Kami tahu bahwa kami tidak akan mendapatkan dukungan yang sama dari harga bensin. Jadi jangan berharap laporan berikutnya terlihat sebagus ini. Tapi trennya menguntungkan," kata kepala ekonom di perusahaan manajemen investasi State Street Global Advisors, Simona Mocuta.
Pasar keuangan mengamati langkah The Fed dengan cermat saat para pejabat bank sentral AS berjuang melawan inflasi yang tinggi.
Gangguan rantai pasokan, perang di Ukraina, dan triliunan dolar AS dalam stimulus fiskal dan moneter membantu berkontribusi terhadap lonjakan harga.
The Fed sejauh ini telah menaikkan suku bunga acuan ke level tertinggi dalam 15 tahun sebesar 4,25 poin persentase.
Para pejabat The Fed telah mengindikasikan kemungkinan akan mengkerek suku bunga melebihi 5 persen sebelum mundur untuk melihat dampak dari pengetatan kebijakan moneter.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.