Insiden di Nusa Penida, Sandiaga Uno Minta Kapal Jangan Dipaksa Berlayar Saat Cuaca Buruk
Diperkuat surat susulan oleh deputi bidang destinasi dan infrastruktur untuk memastikan para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif mematuhi standar
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, terkait insiden kapal tenggelam di Nusa Penida, pihaknya sebelum libut Nataru sudah mengeluarkan surat edaran.
Diperkuat surat susulan oleh deputi bidang destinasi dan infrastruktur untuk memastikan para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif mematuhi standar keselamatan dan keamanan.
"Termasuk, juga SOP yang sudah kami sampaikan agar seluruh fasilitas baik itu dari segi transportasi, pelabuhan, kendaraan, juga bus-bus pariwisata itu dicek ulang," ujarnya dalam acara "The Weekly Brief With Sandi Uno" di Gedung Kemenparekraf, Jakarta, Senin (16/1/2023).
Baca juga: Jembatan Penghubung Dermaga di Nusa Penida Ambruk, Puluhan Wisatawan Tercebur ke Laut
Lebih lanjut, Sandiaga menyampaikan, apa yang terjadi di Nusa Penida beberapa waktu lalu ini tentunya sangat disayangkan.
Namun, kejadian itu juga menjadi suatu catatan untuk memastikan setiap kapal yang akan digunakan berada dalam kategori layak berlayar.
"Juga seandainya cuaca tidak memungkinkan, kami harus memberikan informasi dan sosialisasi bagi para operator untuk tidak memaksakan. Menunggu cuaca yang lebih cerah, demikian," pungkas Sandiaga.
Diberitakan sebelumnya, sebuah fastboat Kebo Iwa Express, tenggelam saat hendak mengangkut penumpang dari Nusa Penida menuju ke Pelabuhan Sanur, Selasa (3/1/2023).
Kejadian tersebut, membuat 23 penumpang dan 6 orang crew fastboat sempat terombang-ambing oleh kuatnya gelombang laut.