Tiktok Versi Google PHK 20 Persen Karyawan Asal India
ShareChat, sebuah platform berbagi video pendek yang didukung oleh Google dan Temasek mengumumkan langkah pemutusan hubungan kerja
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI – ShareChat, sebuah platform berbagi video pendek yang didukung oleh Google dan Temasek mengumumkan langkah pemutusan hubungan kerja (PHK) pada 20 atau 400 karyawan asal India.
Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Chief Executive Officer ShareChat, Ankush Sachdeva dalam sebuah internal memo yang dikirimkan perusahaan pada email karyawannya, Senin (16/1/2023). PHK ini dilakukan sebagai bagian dari strategi perusahaan agar dapat bertahan ditengah krisis akibat kontraksi ekonomi global.
Dengan pemangkasan ini nantinya biaya pengeluaran terkait tinjauan operasi tahunan dapat dialihkan untuk meningkatkan pemasaran, infrastruktur, dan monetisasi perusahan.
Baca juga: Pria Korban PHK di Jakarta Barat Nekat Mencuri HP Demi Biaya Melahirkan Istrinya
“Kami perlu mempersiapkan perusahaan untuk bertahan melalui angin sakal ini. Oleh karena itu, kami harus mengambil beberapa keputusan yang paling sulit dan menyakitkan dalam sejarah kami sebagai sebuah perusahaan dan harus melepaskan sekitar 20 persen dari karyawan kami yang sangat berbakat yang telah bersama kami dalam perjalanan start-up ini.” Ujar Sachdeva.
Usai pengumuman tersebut dirilis, pada Senin pagi platform berbagi video pendek yang mirip dengan TikTok ini langsung menonaktifkan akses dan menghapus semua data karyawan yang terkena dampak PHK, mengutip dari TechCrunch.
Adanya PHK massal ini memberikan isyarat pada dunia bahwa industri teknologi saat ini tengah diguncang kemerosotan tajam. Tak dijelaskan divisi apa saja yang terkena dampak pemecatan ini.
Namun ShareChat mengklaim bahwa karyawan yang terkena PHK akan menerima gaji total dan gaji bonus dua minggu sebagai bentuk penghormatan karena telah melayani perusahaan. Tak hanya itu para karyawan juga akan mendapatkan perlindungan polis asuransi kesehatan yang berlaku sampai akhir Juni 2023.
PHK seperti ini bukan kali pertama yang dilakukan ShareChat, sebelumnya startup yang berbasis di Bengaluru India ini pernah memberhentikan 5 persen dari 2.300 karyawannya sebagai akibat dari penutupan platform olahraga fantasi Jeet11 pada Desember tahun lalu.
Baca juga: Masa Depan Aset Digital Suram, Crypto.Com PHK 20 Persen Total Jumlah Karyawannya
Sebelum mengalami krisis, ShareChat yang dirilis pada delapan tahun silam sempat mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Bahkan perusahaan ini dapat mengumpulkan lebih dari 1 miliar dolar AS dalam 15 putaran pendanaan, termasuk 300 juta dolar AS dalam penggalangan dana yang digelar bulan Mei tahun lalu.
Namun imbas adanya guncangan dari faktor makro eksternal, perlahan ketersediaan modal ShareChat mulai terganggu. Selain melakukan PHK, guna meningkatkan likuiditas perusahaan ShareChat dikabarkan mulai merambah industri iklan dan streaming langsung. Dengan perluasan ini perusahaan yakin pihaknya dapat bertahan dari krisis pasar global selama tahun 2023 dan 2024.