Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

India Sampaikan Dukungan Terkait Rencana Restrukturisasi Utang Sri Lanka ke IMF

India telah mengatakan kepada Dana Moneter Internasional (IMF) bahwa pihaknya akan mendukung rencana restrukturisasi utang Sri Lanka.

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in India Sampaikan Dukungan Terkait Rencana Restrukturisasi Utang Sri Lanka ke IMF
AFP/ARUN SANKAR
Ilustrasi demonstrasi di Sri Lanka. India telah mengatakan kepada Dana Moneter Internasional (IMF) bahwa pihaknya akan mendukung rencana restrukturisasi utang Sri Lanka. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, COLOMBO – India telah mengatakan kepada Dana Moneter Internasional (IMF) bahwa pihaknya akan mendukung rencana restrukturisasi utang Sri Lanka.

Seperti diketahui, Sri Lanka tengah menghadapi krisis ekonomi terburuk sejak mendeklarasikan kemerdekaan dari Inggris pada 1948, dan pembuat kebijakan telah bergulat dengan berbagai tantangan selama setahun terakhir termasuk kekurangan dolar, inflasi yang tak terkendali, dan resesi yang tajam.

"India telah memberi tahu IMF terkait dukungan restrukturisasi utang Sri Lanka," kata seorang sumber kepada Reuters, meminta untuk tidak disebutkan namanya karena mereka tidak berwenang berbicara kepada media.

Baca juga: Sri Lanka Pangkas Jumlah Personel Militer hingga 65 Ribu Orang, Imbas Krisis Ekonomi

Dukungan dari India datang ketika Sri Lanka sedang menghadapi situasi kritis karena harus menempatkan keuangan publiknya yang berhutang besar-besaran untuk membuka kunci pinjaman IMF yang disetujui pada September.

“Sri Lanka berutang kepada India sekitar 1 miliar dolar AS yang akan masuk dalam rencana restrukturisasi utang,” kata sumber itu, mengutip Reuters.

Di samping itu, India juga telah memberi Sri Lanka bantuan lain sekitar 4 miliar dolar AS, yang diberikan pada pertengahan tahun lalu.

BERITA REKOMENDASI

"Pembicaraan dengan pemberi pinjaman bilateral termasuk India dan China untuk merestrukturisasi utang Sri Lanka berjalan dengan baik dan kami berharap dapat menyelesaikan dukungan dari IMF pada kuartal pertama 2023," kata Bandula Gunawardana, juru bicara kabinet Sri Lanka.

Pemerintah Sri Lanka pun juga telah menyetujui pemotongan anggaran sebesar 6 persen di tahun ini dan sepakat untuk menunda kenaikan gaji beberapa pegawai publik demi mengelola keuangan negaranya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas