Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Menteri Bahlil Sebut Istilah Cebong Kampret Saat Tahun Politik Berdampak Negatif ke Iklim Investasi

Penguatan stabilitas perlu dilakukan di tengah situasi perekonomian yang sulit diprediksi.

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Menteri Bahlil Sebut Istilah Cebong Kampret Saat Tahun Politik Berdampak Negatif ke Iklim Investasi
dok.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. Ia menyebut pertumbuhan ekonomi saat ini ditopang oleh investasi yang mampu menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat luas. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, menyampaikan adanya tantangan pertumbuhan investasi menjelang tahun politik.

Menurut dia, penguatan stabilitas perlu dilakukan ditengah situasi perekonomian yang sulit diprediksi. Terlebih, sejumlah negara maju tengah menghadapi kesulitan ekonomi.

"Ini tidak gampang, rasanya setiap tahun politik terjadi wait and see. Ini kalau tidak mampu kita kelola akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan investasi," kata Bahlil dalam acara Konferensi secara virtual, dikutip Rabu (18/1/2023).

Baca juga: Kadin: Sektor Jasa dan Manufaktur Akan Paling Diuntungkan oleh Datangnya Tahun Politik

"Kalau kita berkelahi kampret dan cebong lagi, ya sudah kita kembali pada zaman Adam dan Hawa lagi kira-kira itu," lanjutnya.

Bahlil berujar, pertumbuhan ekonomi saat ini ditopang oleh investasi yang mampu menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat luas.

"Karena, sekarang itu salah satu masalah paling besar, kita telah menciptakan lapangan pekerjaan dan lapangan pekerjaan ini hanya bisa kita lakukan lewat investasi," tegasnya.

Berita Rekomendasi

Untuk itu, kata Bahlil, stabilitas baik dari sisi politik maupun ekonomi perlu dijaga. Terlebih, saat ini Indonesia tengah melakukan penetrasi terhadap pasar nasional maupun luar negeri.

"Apa yang kami lakukan sekarang penetrasi di pasar nasional dalam negeri maupun luar negeri. Bagaimana cara merayu, mempromosikan bagi para investor untuk meyakinkan mereka masuk," ucap dia.

"Tapi kalau stabilitas dalam negeri tidak kita jaga, menjadi persoalan yang paling besar. Karena itu saya pikir ini tanggung jawab kita semua," sambungnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas