Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Nanang Abdul Manaf menjelaskan, empat pilar strategi yang akan dicapai untuk target produksi Migas di tahun 2023 hingga 2030.

Kata Nanang, ini merupakan strategi nasional. Bukan hanya sekedar strategi SKK Migas untuk mencapai target hingga 2030.

"Update kegiatan peta jalan menuju 2030, ini sudah menjadi strategi nasional. Jangan dianggap ini adalah kegiatan SKK migas, tetapi ini strategi nasional bagaimana kita mencapai target 2030," kata Nanang saat konferensi pers, dikutip Kamis (19/1/2023).

Baca juga: Lifting Migas 2022 Anjlok, Begini Penjelasan SKK Migas

Nanang berujar, pilar pertama adalah improving existing asset value. Kata dia, strategi ini untuk mengoptimalkan produksi di wilayah kerja Migas.

"Jadi lapangan-lapangan kita yang 80-90 persen sudah grown field. Kita masih optimalisasikan dengan berbagai kegiatan untuk tetap bisa mempertahankan produksi," tegasnya.

Kemudian, pilar kedua adalah transformation resources to production. Nanang berujar, melalui strategi ini bakal menentukan transformasi dari resource ke produksi.

"Jadi bagaimana tadi yang sudah dilakukan oleh pak beni mereview melakukan studi terhadap kegiatan K3S sampai menyusun plan development. Nantinya bakal jadi cikal bakal jadi transformasi dari resource ke produksi," ujarnya.

Dikatakan Nanang, pilar ketiga berfokus pada penggunaan chemcihal atau enhance oil recovery (EOR) atau waterflood.

"Pengertian EOR ini adalah implementasi menggunakan chemcihal," jelas dia.

Adapun pilar keempat dari kegiatan eksplorasi sumur yang harapannya akan mendapatkan sumur-sumur baru yang signifikan.

"Mudah-mudahan tahun ini menjadi turning poin. Di tahun ini kita lihat produksi masih sesuai dengan target 2023, harapannya eksekusi program-program lebih masif peningkatan produksi bisa tercapai perlahan. Harapannya target ini kita bisa lampaui," terangnya.