Survei UGM : Akses Permodalan PNM Berkontribusi dalam Penguatan Kapasitas Ekonomi Nasabah
Masih ada tantangan bagi pengembangan program adalah penguatan inklusi keuangan melalui transformasi digital.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Riset terbaru yang dilakukan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM menemukan program bantuan akses permodalan yang ditawarkan oleh Permodalan Nasional Madani (PNM) Mekaar berkontribusi penguatan kapasitas ekonomi para nasabah.
Bahkan menjadi katup penyelamat di era krisis terutama dalam kurun waktu dua tahun terakhir ketika pandemi Covid-19 terjadi.
Wawan Mas’udi, Dekan Fisipol UGM mengatakan, melalui PNM Mekaar perempuan menemukan ruang dan momentum untuk penguatan kapasitas dalam pengambilan keputusan, baik dalam konteks kelompok maupun kehidupan sehari-hari dalam keluarga.
"Ini menjadi kunci dalam transformasi peran perempuan dalam ranah privat dan publik," kata Wawan dalam keterangan tertulis, Rabu (18/1/2023).
Baca juga: Perluas Pemberdayaan UMKM Perempuan, PNM Gandeng Fatayat NU
Survei dilakukan terhadap 1.600 responden nasabah Mekaar ini juga menemukan karakter program yang bertumpu pada semangat pemberdayaan perempuan berbasis komunitas telah mendorong kapasitas kepemimpinan mereka terutama bagi para nasabah yang berperan sebagai ketua kelompok.
Berdasarkan hasil survei, selain untuk mengembangkan usaha yang dijalankan, para nasabah menggunakan keuntungan usaha untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga (84 persen), biaya kesehatan keluarga (65 persen), serta membayar hutang (65 persen).
"Data hasil survei juga menunjukkan bahwa sebanyak 41% responden menyatakan usahanya stabil, sementara 35% responden berpendapat mengalami peningkatan kondisi ekonomi," katanya.
Namun demikian, masih ada tantangan bagi pengembangan program adalah penguatan inklusi keuangan melalui transformasi digital.
Jalan menuju adaptasi digital tidaklah mudah, mengingat jumlah responden yang memiliki rekening bank masih terbatas yakni sebanyak 35 persen.
"Ini menunjukkan masih terbatasnya kesiapan infrastruktur teknologi baik yang dimiliki oleh individu nasabah, maupun sebagai akibat kondisi geografis, serta konteks sosial dan budaya yang beragam," katanya.
Agenda digitalisasi bisa membawa nilai strategis bagi pengembangan sistem sehingga mengurangi risiko keamanan bagi para account officer yang seringkali harus membawa uang tunai nasabah sebelum disetor ke kantor kas.
"Lebih jauh, digitalisasi juga akan lebih ramah lingkungan karena bisa mengurangi penggunaan kertas dan meningkatkan efisiensi proses administrasi," katanya.
Riset diadakan untuk mengetahui bagaimana dampak PNM Mekaar terutama terhadap peningkatan kesejahteraan keluarga dan kepemimpinan perempuan yang dilakukan dengan kombinasi metode, kualitatif, dan survei ini dilakukan dalam rentang Mei-Agustus 2022.
Survei dilakukan di 8 provinsi yakni D.I. Aceh, Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Selatan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.