Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Erick Thohir: Pak Jokowi Dorong RI Swasembada Gula 2030

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan, kondisi perekonomian dunia saat ini membuat persaingan lebih ketat.

Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Erick Thohir: Pak Jokowi Dorong RI Swasembada Gula 2030
Kementan
Target memenuhi kebutuhan gula konsumsi dengan produksi dalam negeri sebanyak 2,8 juta ton sepertinya akan cepat terealisasi. Ada tambahan sepuluh Pabrik Gula (PG) baru yang akan menambah produksi gula di Indonesia. Foto petani tebu. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan, kondisi perekonomian dunia saat ini membuat persaingan lebih ketat.

Karena itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebutkannya setelah hilirisasi komoditas Indonesia berlanjut, sekarang lagi mencoba mendorong swasembada gula.

"Pak Jokowi akan mendorong lagi yang namanya gulam. Nanti bagaimana bisa nggak kita swasembada gula tahun 2030," ujarnya dalam acara "Rilis Survei Nasional: Kinerja Presiden, Pencabutan PPKM, Ketersediaan Bahan Pokok dan BBM, Serta Peta Politik Terkini" dari Lembaga Survei Indonesia (LSI), Minggu (22/1/2023).

Baca juga: Bakal Ada Perpres Percepatan Swasembada Gula, Ini Kata Anggota DPR dan Akademisi

Selain itu, Erick mengungkapkan, pemerintah juga akan mencoba dorong bisa atau tidak gula serta jagung menjadi etanol.

"Karena kalau kita lihat Indonesia ini sempurna kondisinya. Kita punya nikel, kita punya sawit, kita punya gula jadi etanol ataupun jagung jadi etanol," katanya.

Artinya, lanjut dia, ini akan bermanfaat karena Indonesia terus dalam kondisi menjadi satu di antara negara pengimpor BBM sejak tahun 1993.

Berita Rekomendasi

"Nah, kondisi ini harus kita siasati dengan kekuatan kebijakan negara kita. Nah inilah yang kenapa kemarin kalau kita lihat juga sempat pemerintah merevisi harga Pertalite turun dari Rp 13.900 ke Rp 12.800, itu bukan apa, karena memang harga dunianya sedang turun," pungkas Erick.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas