Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Inflasi Januari Diprediksi 0,41 Persen, Cabai hingga Bawang Merah Jadi Penyumbang Utama

Laju inflasi Januari 2023 diprediksi mencapai 0,41 persen secara bulanan.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Inflasi Januari Diprediksi 0,41 Persen, Cabai hingga Bawang Merah Jadi Penyumbang Utama
WARTA KOTA/WARTA KOTA/YULIANTO
Pedagang cabai Merah Keriting di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (12/7/2022). Laju inflasi Januari 2023 diprediksi mencapai 0,41 persen secara bulanan. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Laporan terbaru Bank Indonesia (BI) menyebutkan, inflasi Januari 2023 diprediksi mencapai 0,41 persen secara bulanan (month to month/mtm).

Prediksi yang dilakukan BI berdasarkan survei pemantauan harga yang dilakukan pada minggu ketiga Januari 2023.




Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono mengatakan, penyumbang utama inflasi bulan ini ditempati oleh cabai rawit, cabai merah, hingga bawang merah.

“Komoditas utama penyumbang inflasi Januari 2023 sampai dengan minggu ketiga yaitu cabai rawit, cabai merah masing-masing sebesar 0,06 persen (mtm), bawang merah 0,05 persen (mtm), beras 0,04 persen (mtm), emas perhiasan, rokok kretek dengan filter masing-masing sebesar 0,03 persen (mtm)," jelas Erwin dalam keterangannya dikutip (22/1/2023).

"Kemudian bawang putih, kangkung, tahu mentah, nasi dengan lauk, rokok kretek dan tarif air minum PAM masing-masing sebesar 0,01 persen (mtm),” sambungnya.

Bank Indonesia juga mencatat sejumlah komoditas yang mengalami deflasi.

BERITA TERKAIT

Komoditas tersebut seperti bensin -0,06 persen (mtm), angkutan udara -0,05 persen (mtm), telur ayam ras -0,03 persen (mtm) dan tomat -0,01 persen (mtm).

Baca juga: Inflasi Jepang Tembus 4 Persen pada Desember 2022, Rekor Tertinggi Sejak 1981

Erwin mengungkapkan, Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait.

Hal tersebut dilakukan untuk tetap mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah tekanan eksternal yang meningkat.

Baca juga: Jokowi: Harga Sembako di Sulawesi Utara Stabil dan Inflasi Terkendali

"Serta terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut," pungkas Erwin.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas