Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Rekomendasi Pertamina untuk Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik Indonesia

Pertamina memiliki infrastruktur yang bisa dioptimalkan untuk penetrasi EV dan memiliki data segmentasi karakteristik, mobilitas dan kemampuan membeli

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Rekomendasi Pertamina untuk Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik Indonesia
HANDOUT
Mitsubishi i-MiEV di acara peresmian fasilitas pengisian daya (charging station) mobil listrik di Gedung BPPT RI di Jakarta, Rabu (6/12/2018). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNNEWS.COM, JAKARTA - Pertamina (Persero) akan meningkatkan perannya dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dengan mengoptimalkan sumber daya di dalam negeri.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, Indonesia memiliki sumber daya mineral melimpah khususnya nikel, salah satu bahan utama dalam komposisi pembuatan baterai kendaraan listrik.

“Kami yakin dengan cadangan nikel di Indonesia, kami bisa memproduksi baterai dan meningkatkan penetrasi electric vehicle (kendaraan listrik/EV),” ucap Nicke di Paviliun Indonesia, World Economic Forum di Davos, Swiss.

Dia mengatakan, Pertamina memiliki infrastruktur yang bisa dioptimalkan untuk penetrasi EV serta memiliki data segmentasi karakteristik, mobilitas, dan kemampuan membeli.

Pertamina juga memiliki lebih dari 7.400 SPBU, 6.100 Pertashop, dan 63.000 outlet LPG.

Karena itu pihaknya siap berkolaborasi dengan pihak lain dari berbagai negara untuk mengembangkan baterai EV dan mengoptimalkan infrastruktur sejalan dengan rekomendasi yang diajukanGugus Tugas Energi, Keberlanjutan dan Iklim B20 (Business 20-Task Force Energy, Sustainability, and Climate / B20-TF ESC).

Berita Rekomendasi

Salah satunya, mengajukan rekomendasi kebijakan untuk mempercepat pengembangan ekosistem kendaraan listrik (EV).

Di acara bertema Indonesia Economic Development Through Downstream Industries and Inclusive Partnership, Nicke mengungkap rekomendasi kebijakan tersebut antara lain percepatan penggunaan energi berkelanjutan, memastikan transisi yang adil dan terjangkau, serta meningkatkan ketahanan energi.

Baca juga: Penggunaan Kendaraan Listrik Diklaim Turunkan Emisi CO2 Sebesar 51 Persen

Untuk mempercepat penggunaan energi berkelanjutan, kata Nicke, Pertamina menargetkan efisiensi energi, dengan elektrifikasi menjadi faktor penentu keberhasilan.

“Ada target efisiensi energi sisi permintaan, bagaimana mengelola efisiensi energi dari sisi permintaan, dan kami percaya elektrifikasi menjadi faktor kunci keberhasilan,” katanya.

Dia juga menyoroti perlunya pembiayaan, terutama dari negara maju, mengingat transisi energi ke energi terbarukan membutuhkan investasi modal yang sangat besar sehingga diperlukan dukungan investasi dari negara maju.

Baca juga: Ada Insentif, Penjualan Kendaraan Listrik Bakal Naik, Aturan Diharapkan Terbit Lebih Cepat

Rekomendasi kebijakan kedua, adalah perlunya memastikan transisi yang adil dan terjangkau. Nicke menyoroti perlunya mempersiapkan transisi yang berkeadilan dari sektor yang terdampak transisi energi terhadap sektor terkait.

Ia menyebutkan perlunya memastikan praktik berkelanjutan dalam akses mineral untuk membangun infrastruktur energi baru yang bersih dan rendah karbon, termasuk kendaraan listrik.

Rekomendasi ketiga adalah perlunya peningkatan ketahanan energi. “Kami membutuhkan kerangka kerja dan regulasi seperti insentif untuk mempromosikan dan mengakselerasi ekosistem EV,” katanya.

 
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas