Sri Lanka Yakin Bisa Selesaikan Restrukturisasi Utang dalam Enam Bulan
Sri Lanka berharap bisa menyelesaikan negosiasi restrukturisasi utang dalam enam bulan ke depan.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, COLOMBO – Sri Lanka menyatakan akan memenuhi semua kewajiban pembayaran utangnya dan berharap bisa menyelesaikan negosiasi restrukturisasi utang dalam enam bulan ke depan.
"Ada kemajuan bagus bulan ini, dengan India sudah menjanjikan jaminan pembiayaan. Kami mengharapkan jaminan dari China dan Jepang segera," kata Gubernur Bank Sentral Sri Lanka, P. Nandalal Weerasinghe.
Dikutip dari Reuters, Sri Lanka sedang berlomba untuk mengamankan dana talangan senilai 2,9 miliar dolar AS dari Dana Moneter Internasional (IMF), tetapi membutuhkan dukungan dari China dan India sebagai kreditor bilateral terbesarnya, untuk mencapai kesepakatan akhir dengan pemberi pinjaman global.
India pekan lalu mengatakan kepada IMF bahwa mereka sangat mendukung rencana restrukturisasi utang Sri Lanka.
"Begitu program IMF dibuka maka kami akan memulai negosiasi restrukturisasi utang khusus dengan pemberi pinjaman komersial dan bilateral," kata kepala bank apex.
"Kami berharap dapat menyelesaikan proses ini dalam enam bulan. Ketidakpastian terbesar adalah kerangka waktu untuk restrukturisasi utang. Hanya setelah kesinambungan utang terjamin, Sri Lanka dapat kembali ke jalur pertumbuhan yang berkelanjutan," tambahnya.
Weerasinghe menambahkan bahwa kemajuan yang baik telah dibuat dalam negosiasi dengan negara-negara kreditor Klub Paris dan kreditur lainnya.
Baca juga: Inflasi Sri Lanka Menurun ke 57,2 Persen di Desember
Di sisi domestik, pembicaraan dengan bank lokal untuk menurunkan suku bunga sedang berlangsung, tetapi restrukturisasi utang dalam negeri tetap memunculkan ketidakpastian.
Baca juga: Sri Lanka Kembali Turunkan Harga BBM di Tengah Krisis, Bensin Jadi Rp15,771 per Liter
Weerasinghe yakin bahwa inflasi Sri Lanka akan berkurang lebih cepat pada 2023 dan diperkirakan akan mencapai satu digit pada akhir 2023.