China akan Tingkatkan Konsumsi dan Impor di Tengah Melambatnya Permintaan Global
Pemerintah China berencana untuk mendorong pemulihan konsumsi sebagai penggerak utama ekonomi dan meningkatkan impor
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – Pemerintah China berencana untuk mendorong pemulihan konsumsi sebagai penggerak utama ekonomi dan meningkatkan impor di tengah melambatnya permintaan global.
Perdana Menteri China Li Keqiang berjanji untuk mempercepat peluncuran proyek investasi asing, mempertahankan nilai mata uang yuan, memudahkan perjalanan lintas batas serta membantu perusahaan untuk berpartisipasi di dalam dan luar negeri melalui pameran perdagangan.
Selain itu, Li juga menegaskan kembali dukungannya untuk sektor swasta dan ekonomi platform digital, yang telah terpukul akibat penguncian ketat dalam beberapa tahun terakhir.
Baca juga: Pelancong China Kembali Serbu Thailand, Pelesiran ke Pantai dan Berburu Mango Sticky Rice
“Kami telah membahas mengenai pemberian subsidi bagi para petani untuk memulai menanam kedelai di musim semi mendatang,” ujar Li, dalam sebuah pernyataan usai menghadiri sidang kabinet, Sabtu (28/1/2023).
Dilansir dari Channel News Asia, badan statistik China mencatat konsumsi selama liburan Tahun Baru Imlek meningkat sebesar 12,2 persen dari periode yang sama tahun lalu. Hal ini sekaligus mencerminkan peningkatan pasca pelonggaran pembatasan Covid-19.
Beberapa waktu lalu, badan statistik China mengatakan bahwa ekspor China telah menyusut tajam pada Desember 2022 karena permintaan global yang melambat.
“Penurunan impor yang lebih moderat akan cenderung memperlambat pemulihan permintaan domestik dalam beberapa bulan mendatang,” kata badan statistik China.
Baca juga: China Luncurkan Kereta Bertenaga Hidrogen Tercepat di Dunia
Seperti diketahui, ekonomi China tumbuh sebesar 3,0 persen pada 2022, jauh di bawah target resmi sekitar 5,5 persen.
Namun, para ekonom memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi China akan pulih menjadi 4,9 persen pada 2023, sebelum stabil pada 2024.