Perusahaan Pelat Merah Didorong Percepat Transformasi Ekonomi Hijau
Kementerian BUMN mendorong perusahaan pelat merah mengusung prinsip ekonomi hijau dalam bertransformasi.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian BUMN mendorong perusahaan pelat merah mengusung prinsip ekonomi hijau dalam bertransformasi.
Ekonomi hijau telah dimasukkan ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
Tiga program yang menjadi prioritas yakni peningkatan kualitas lingkungan, peningkatan ketahanan bencana dan perubahan iklim, serta pembangunan rendah karbon.
Baca juga: Bangun Ekonomi Berkelanjutan, Erick Thohir Kolaborasikan BUMN dengan UMKM
Menteri BUMN Erick Thohir meminta transformasi yang dijalankan oleh perusahaan pelat merah harus menjunjung prinsip transformasi energi bersih sekaligus mengakselerasi ekonomi hijau.
Pihaknya berharap jajaran BUMN energi seperti PT Pertamina (Persero), PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), dan industri minerba dapat menjalankan komitmen tersebut.
Erick menegaskan upaya agresif BUMN untuk bertransformasi dengan melakukan berbagai program dan inovasi model bisnis harus memandang tanggung jawab untuk mengurangi emisi bukan sebagai beban.
Sebaliknya, misi ini harus dipandang sebagai peluang untuk melakukan transformasi ekonomi yang rendah karbon.
"apabila BUMN sudah sejak dini memulai program dekarbonisasi di lini bisnisnya maka akan membawa manfaat ekonomi yang lebih besar beberapa tahun ke depan," ujar Erick ditulis Rabu (8/2/2023).
Wakil Menteri I BUMN Pahala Nugraha Mansury menambahkan, Indonesia berkomitmen mencapai Net Zero Emission pada 2060 serta mengurangi emisi gas rumah kaca berbasis National Determined Contribution (NDC) hingga 29 persen pada 2030.
Langkah ini sebagai bagian dari pemenuhan Paris Agreement dan COP26.
Dalam mencapai target tersebut, Pahala menilai peran BUMN sangat signifikan khususnya tujuh perseroan pelat merah terbesar termasuk Pertamina, PLN, dan Pupuk Indonesia.
Baca juga: Ini Langkah BUMN Jasa Survei untuk Dapat Bersaing di Pasar Global
Bauran energi baru terbarukan (EBT) telah ditargetkan dalam RUPT sebesar 23 persen pada 2025.
Pahala menegaskan transisi energi akan menjadi langkah besar bagi BUMN untuk mewujudkan ketahanan energi nasional yang berkelanjutan.
Selain energi listrik, Pahala menyebut terdapat tiga energi bersih lainnya yang sangat berpotensi digunakan oleh Indonesia yakni biomassa, biofuel, dan panas bumi.
"Ini adalah tiga dari energi terbarukan yang menurut kami dibutuhkan Indonesia untuk benar - benar membangun keunggulan kompetitif kami," ujarnya.