Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Ekonomi Inggris Tumbuh 0,5 Persen pada Kuartal IV 2022, Lolos dari Resesi?

Bank of England (BoE) memperkirakan pada minggu lalu bahwa Inggris akan memasuki resesi yang dangkal namun panjang.

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Ekonomi Inggris Tumbuh 0,5 Persen pada Kuartal IV 2022, Lolos dari Resesi?
REUTERS/Henry Nicholl
Orang-orang melihat-lihat kios di pasar jalanan di London timur, Inggris, pada 4 Februari 2023. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Ekonomi Inggris menunjukkan pertumbuhan pada kuartal terakhir pada 2022.

Meski cukup untuk menghindari resesi untuk saat ini, namun Inggris menghadapi prospek yang sulit pada 2023 karena penduduk negara itu terus bergulat dengan inflasi dua digit.

Dikutip dari Reuters, data produk domestik bruto (PDB) bulanan untuk Desember, ketika ada pemogokan yang meluas di sektor publik, layanan kereta api dan pos, menunjukkan kontraksi 0,5 persen, lebih besar dari perkiraan 0,3 persen, kata Kantor Statistik Nasional Inggris (ONS) hari ini, Jumat (10/2/2023).

Data hari ini memberikan sedikit kelegaan kepada Perdana Menteri Rishi Sunak dan menteri keuangan Inggris Jeremy Hunt, karena keduanya berupaya mencari langkah-langkah untuk memacu peningkatan anggaran tahunan mereka yang akan datang pada 15 Maret.

Baca juga: Joe Biden Klaim Ekonomi AS Cerah, Saya Tidak Melihat Resesi Selama 2023 Hingga 2024

Output turun 0,2 persen dalam tiga bulan hingga akhir September, ketika banyak bisnis tutup sebentar untuk menghormati pemakaman Ratu Elizabeth II.

Namun, Bank of England (BoE) memperkirakan pada minggu lalu bahwa Inggris akan memasuki resesi yang dangkal namun panjang, dimulai pada kuartal pertama tahun ini dan berlangsung selama lima kuartal.

BERITA REKOMENDASI

"Inggris terhindar dari resesi tahun lalu tetapi dengan selisih tipis. Dengan revisi data baru-baru ini, angka hari ini dapat direvisi turun dalam beberapa bulan, memberikan gambaran yang sangat berbeda," kata ekonom Deloitte Debapratim De.

Standar hidup Inggris telah terpukul oleh lonjakan inflasi, yang mencapai level tertinggi dalam 41 tahun sebesar 11,1 persen pada Oktober, dan perusahaan serta konsumen rumah tangga juga merasakan dampak yang meningkat dari kenaikan suku bunga BoE yang cepat sejak Desember 2021.

Output pada kuartal keempat masih 0,8 persen di bawah level pra-pandemi COVID-19, sangat kontras dengan ekonomi maju utama lainnya yang sekarang berada di atas ukuran pra-pandemi.

Ekonom di perusahaan perbankan ING James Smith memperkirakan ekonomi Inggris akan berkontraksi 0,3 sampai 0,4 persen pada kuartal pertama tahun ini, dengan jumlah yang lebih kecil pada kuartal kedua.

"Resesi, atau setidaknya secara teknis, tetap menjadi kasus dasar. Tapi ini tampaknya akan sangat ringan menurut standar sejarah," katanya.

Pemulihan Covid-19

Sepanjang 2022 secara keseluruhan, ekonomi Inggris tumbuh sebesar 4,0 persen setelah pertumbuhan 7,6 persen pada tahun sebelumnya, karena negara itu berusaha pulih dari pukulan pandemi COVID-19.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas