Prahara PHK Guncang Perusahaan Cloud Twilio, 1.500 Karyawan Kehilangan Pekerjaan
Twilio Inc. memangkas 17 persen stafnya atau sekitar 1.500 dari total 9.000 pekerjanya.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, SAN FRANCISCO – Badai pemutusan hubungan kerja atau PHK di sejumlah perusahaan global belum akan berakhir.
Terbaru, perusahaan telekomunikasi berbasis cloud asal Amerika Serikat, Twilio Inc., memangkas 17 persen stafnya atau sekitar 1.500 dari total 9.000 pekerjanya.
Dalam sebuah memo kepada karyawan, CEO Twilio Jeff Lawson mengatakan PHK tersebut dilakukan karena perusahaan berupaya untuk meningkatkan profitabilitas di tengah permintaan yang lebih rendah, suku bunga tinggi, dan ketidakstabilan ekonomi makro.
Twilio juga akan menata ulang perusahaan menjadi dua unit, yakni Twilio Communications dan Twilio Data & Applications.
“Ini karena dua bagian bisnis kami yakni komunikasi dan perangkat lunak berada pada tahap siklus hidup yang berbeda dan memiliki kebutuhan pengoperasian yang berbeda,” kata Lawson, mengutip Straits Times, Selasa (14/2/2023).
Kedua unit tersebut akan mencakup penjualan, penelitian dan pengembangan, serta sumber daya operasional.
Sebelumnya, Twilio juga telah melakukan pemangkasan terhadap ribuan karyawannya pada September tahun lalu ketika perusahaan menyatakan “perlu menyelaraskan struktur biayanya”.
Baca juga: Terdampak Ketidakpastian Ekonomi Global, iRobot PHK Puluhan Pekerja
Selain Twilio, beberapa raksasa teknologi lain telah terlebih dahulu mengumumkan PHK, yakni di antaranya iRobot (85 karyawan), Yahoo (1.000 karyawan), eBay (500 karyawan), Zoom (1.300 karyawan), Dell Technologies (6.650 karyawan), Pinterest (150 karyawan), PayPal (2.000 karyawan), Google (12.000 karyawan), Microsoft (10.000 karyawan), Salesforce 7.000 karyawan), IBM (3.900 karyawan) dan SAP (3.900 karyawan).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.