Sepanjang 2022, Bank BJB Raup Laba Bersih Konsolidasi Rp 2,24 Triliun, Aset Tumbuh 14,5 Persen
Bank Bjb mencatatkan laba bersih konsolidasi sebesar Rp 2,24 triliun atau tumbuh 11 persen secara tahunan atau year on year.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) atau Bank Bjb mencatatkan laba bersih konsolidasi sebesar Rp 2,24 triliun atau tumbuh 11 persen secara tahunan atau year on year.
Kenaikan laba tersebut juga mengerek aset Bank Bjb tumbuh 14,5 persen menjadi Rp 181,2 triliun. Total aset bank bjb ini menjadi yang terbesar di antara Bank Pembangunan Daerah (BPD) di Indonesia.
Selain itu, kredit bank bjb juga terus tumbuh, selama tahun 2022 bank bjb mencatatkan pertumbuhan kredit pada level 13,1 persen atau tercatat Rp 115,8 triliun yang juga tumbuh di atas rata-rata industri perbankan. Pertumbuhan kredit dimotori dari berbagai segmen mulai dari konsumer, korporasi dan komersial, UMKM, serta KPR.
Baca juga: Ekonom Sebut Penyaluran Kredit Bank Himbara Telah Sesuai Prinsip Kehati-hatian
"Fee Based Income bank bjb naik, bersumber dari digital channel bank bjb yang tumbuh positif. Jumlah Merchant QRIS dan pengguna Mobile Apps terus meningkat," kata Direktur Utama bank bjb, Yuddy Renaldi dalam siaran pers, Senin (27/2).
Yuddy menyampaikan bahwa sepanjang tahun 2022, bank bjb tercatat terus tumbuh secara positif meskipun situasi ekonomi masih berada dalam masa transisi pemulihan pasca pandemi Covid-19.
Kinerja solid bank bjb juga berkat hadirnya berbagai kebijakan positif di sektor keuangan dan perbankan, sehingga dapat membantu terciptanya iklim yang kondusif di 2022.
Baca juga: OJK: Penyaluran Kredit Perbankan pada Januari 2023 Tumbuh 10,53 Persen Jadi Rp6.310 Triliun
Dukungan seluruh pemegang saham, khususnya Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebagai pemegang saham terbesar, membuat kinerja bank bjb terus tumbuh positif sepanjang 2022.
Meski situasi ekonomi pada tahun ini akan dinamis, Yuddy optimistis kinerja bank bjb akan semakin positif karena manajemen telah menyiapkan berbagai strategi bisnis yang sesuai dengan kondisi pasar dan kebutuhan masyarakat.
"Sesuai permintaan pemegang saham, bank bjb akan selalu gesit untuk beradaptasi, yang sudah bagus kami tingkatkan, yang masih kurang kami perbaiki agar dapat memaksimalkan ekspektasi para stakeholder dan shareholder,” ucap Yuddy.
Menurut Yuddy, ke depan, bank bjb fokus mengembangkan pola banking secara Hybrid karena melihat Online dan Offline menjadi suatu kekuatan yang solid jika dijalankan secara bersamaan. bank bjb memiliki basis nasabah yang erat budaya nya baik dengan transaksi on counter konvensional maupun nasabah yang menuntut digital experience melalui channel-channel elektronik.
Jaringan kantor fisik bank bjb tersebar di 14 provinsi di Indonesia dengan layanan dapat mengakomodir kebutuhan nasabah yang masih erat dengan layanan secara fisik seperti UMKM, pensiunan, dan Sebagian pangsa ASN.
Di saat yang bersamaan, bank bjb membangun infrastruktur dan produk berbasis teknologi untuk menciptakan pengalaman perbankan layaknya perusahaan fintech.
Hal ini dilakukan untuk mengakomodir kebutuhan nasabah khususnya kalangan millenial dan juga beberapa produk spesifik seperti produk kredit Mesra berbasis komunitas dan menyediakan akses pengajuan kredit melalui aplikasi, juga sebagian pangsa ASN yang memang sudah lekat dengan produk berbasis teknologi.
artikel ini sudah tayang di Kontan dengan judul Bank BJB Mencatatkan Laba Bersih Konsolidasi Rp 2,24 Triliun Sepanjang 2022