Tingkatkan Kontribusi ke Perekonomian Nasional, Pelaku UMKM Didorong Masuk Ekosistem Digital
Daya serap tenaga kerja UMKM sebanyak 117 juta pekerja atau 97% dari daya serap tenaga kerja dunia usaha.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi pilar perekonomian Indonesia, di mana jumlahnya mencapai 64,2 juta.
Data Kemenkop UKM, daya serap tenaga kerja UMKM sebanyak 117 juta pekerja atau 97 persen dari daya serap tenaga kerja dunia usaha.
Kemudian, produk domestik brutonya mencapai 61,1%. Jumlah ini lebih banyak daripada yang disumbangkan oleh pelaku usaha besar (38,9%) yang jumlahnya hanya 5.550 atau 0,01% dari jumlah pelaku usaha.
Baca juga: Menkop UKM Teten Masduki Dorong Rasio Kredit Perbankan ke UMKM Naik Jadi 30 Persen
Melihat data tersebut, pelaku UMKM pun di dorong untuk masuk ekosistem digital agar kontribusinya terhadap ekonomi nasional dapat semakin meningkat.
Co-founder dan CEO PT Yukk Kreasi Indonesia, Stevanus Rahardja mengatakan, pemerintah saat ini sedang menggencarkan transformasi digital pada sektor UMKM, dan perusahaan pun turut mengajak pelaku UMKM untuk terjun ke dalam ekosistem digital.
"Dengan demikian, peluang untuk bersaing dalam pasar global menjadi lebih terbuka," ucap Stevanus ditulis Kamis (2/3/2023).
Menurutnya, dalam menggaet pelaku UMKM masuk ke dunia digital, maka perusahaan membuat layanan YUKK Payment Gateway untuk mengembangkan bisnis UMKM.
Ia menyebut, layanan tersebut menyediakan berbagai saluran pembayaran seperti transfer bank, virtual account, kartu kredit/debit, e-money, dompet digital, QRIS, dan pembayaran secara langsung di Alfamart, Indomaret, dan Pos Indonesia.
"Kami ingin ambil bagian dalam mendukung dan mengembangkan ekonomi digital di Indonesia. Dengan menyediakan infrastruktur digital, kami mendorong para pelaku UMKM untuk bisa dengan mudah menembus pasar global,” ujar Stevanus.
Stevanus optimistis bahwa layanan YUKK Payment Gateway dapat ikut memperkuat program digitalisasi ekonomi seperti yang dicanangkan pemerintah.
"Jika makin banyak pelaku UMKM yang terjun ke dalam ekosistem digital, nilai ekonomi digital di Indonesia yang diprediksi mencapai lebih dari 330 miliar dolar AS pada 2030 dapat tercapai," tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi DKI Jakarta Arlyana Abubakar mengapresiasi PT Yukk Kreasi Indonesia menghadirkan layanan YUKK Payment Gateway, karena hal tersebut mendukung transaksi non tunai atau cashless yang tengah dikembangkan Bank Indonesia.
Apalagi kegiatan ini salah satu upaya digitalisasi di sektor riil, khususnya UMKM. Di mana kegiatan ini melibatkan 59 tenant UMKM yang pembayarannya menggunakan QRIS.
"Ini tentunya sejalan dengan roadmap dan blueprint Bank Indonesia dalam pembayaran digital. BI akan terus mengurangi penggunaan transaksi cash. Saat ini sedang di koordinasikan agar kedepannya penggunaan QRIS ini bisa masuk ke bidang kesehatan, ke pemda seperti pembayaran, pajak, retribusi, parkir dan lainnya,” kata Arlyna.