Sepanjang 2022, Bank Jatim Salurkan Kredit ke UMKM Sebesar Rp6,34 Triliun
Pertumbuhan yang signifikan di sektor UMKM ditopang oleh penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang cukup besar yaitu Rp 104,6 miliar.
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (bankjatim) mencatatkan tren pertumbuhan kredit secara keseluruhan sebesar 8,06 persen selama tahun 2022.
Direktur Utama bankjatim, Busrul Iman mengatakan, peningkatan penyaluran kredit bankjatim terjadi di seluruh segmen. Hal itu juga sejalan dengan pemulihan ekonomi di berbagai sektor.
Busrul menambahkan, pertumbuhan kredit bankjatim ditopang paling besar melalui sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sebesar Rp 6,34 triliun.
Baca juga: BNI Optimistis Kredit Tetap Tumbuh Tinggi di 2023
"Kredit di sektor UMKM menjadi penyumbang kenaikan tertinggi yaitu mengalami peningkatan sebesar 26,24 persen (YoY) atau tercatat Rp 6,34 Triliun hingga akhir 2022," kata Busrul saat konferensi pers di Jakarta, Selasa (7/3/2023).
Dikatakan Busrul, pertumbuhan yang signifikan di sektor UMKM ditopang oleh penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang cukup besar yaitu Rp 104,6 miliar selama tahun 2022.
"Hal ini menunjukkan keberhasilan bankjatim dalam mendukung program pemerintah pada peningkatan UMKM melalui Program KUR," ujar dia.
"Dilihat dari kualitas kreditnya, kredit sektor UMKM juga terlihat bagus dengan komposisi NPL terendah yaitu 0,60 persen dibanding dengan sektor lainnya," sambungnya.
Di sisi lain, Busrul mengatakan, portofolio kredit komersial juga mengalami peningkatan sebesar 7,02 persen atau tercatat Rp 11,20 Triliun. Bahkan, capaian kredit di sektor konsumsi juga meningkat signifikan, atau tumbuh sebesar 5,11 persen setara Rp 28,65 Triliun.
Menurut Busrul, pertumbuhan penyaluran kredit bankjatim diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaman. Hal tersebut terlihat dari rasio Loan At Risk (LAR) yang melandai di angka 4,81 persen pada tahun 2022, berbanding 6,57 persen di tahun sebelumnya (YoY).
Sedangkan, Rasio Non Performing Loan (NPL) Gross bankjatim juga ikut menurun di angka 2,83 persen, berbanding 4,48 persen di tahun sebelumnya (YoY).
"Penurunan rasio NPL dan LAR tersebut menunjukkan bahwa kualitas kredit bankjatim menjadi semakin sehat dan menjadi tanda adanya recovery dari beberapa sektor ekonomi," ucapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.