Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Jerome Powell: The Fed Ragu-ragu Percepat Kenaikan Suku Bunga

Namun dia menekankan, masih ada perdebatan yang berlangsung di antara pejabat The Fed mengenai kenaikan suku bunga.

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Jerome Powell: The Fed Ragu-ragu Percepat Kenaikan Suku Bunga
REUTERS /Amanda Andrade-Rhoades
Ketua The Fed Jerome Powell 

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Ketua Federal Reserve AS (The Fed) Jerome Powell menegaskan kembali pernyataannya mengenai kenaikan suku bunga yang lebih tinggi dan berpotensi lebih cepat.

Namun dia menekankan, masih ada perdebatan yang berlangsung di antara pejabat The Fed mengenai kenaikan suku bunga.

Sementara keputusan The Fed akan bergantung pada data ekonomi yang dirilis sebelum pertemuan kebijakan bank sentral AS, yang akan berlangsung dalam dua minggu lagi, tambah Powell.

Baca juga: The Fed Beri Sinyal Hawkish, Perbankan di AS Ramal Suku Bunga Naik 6 Persen Pekan Ini

"Dan saya menekankan bahwa tidak ada keputusan yang dibuat mengenai hal ini, tetapi jika totalitas data menunjukkan bahwa pengetatan yang lebih cepat diperlukan, kami akan siap untuk meningkatkan laju kenaikan suku bunga," kata Powell kepada Dewan Perwakilan Rakyat AS, yang dikutip dari Reuters.

Dia kembali menegaskan pernyataan itu ketika menanggapi pertanyaan secara eksplisit tentang hasil yang diharapkan dari pertemuan The Fed pada 21 hingga 22 Maret dari anggota DPR AS Patrick McHenry, ketua komite dari Partai Republik.

"Kami belum membuat keputusan apa pun," ungkap Powell.

BERITA TERKAIT

Dia menambahkan, "Tetapi (The Fed) akan mencermati data pekerjaan yang akan datang pada hari Jumat dan data inflasi minggu depan dalam memutuskan apakah kenaikan suku bunga perlu bergeser kembali ke tingkat yang lebih tinggi."

Anggota parlemen kembali menekan Powell mengenai dampak kebijakan The Fed terhadap ekonomi AS, dan mempertanyakan apakah pejabat The Fed mengambil risiko resesi dalam upaya meredam kenaikan harga.

Baca juga: Harga Kripto Catatkan Penurunan, The Fed: Awas Bitcoin Bisa Anjlok Hingga ke Nol

Powell mengakui sekali lagi, The Fed salah dalam berpikir bahwa awalnya inflasi hanyalah "sementara" dan akan mereda dengan sendirinya.

Dia juga mengaku terkejut dengan bagaimana pasar tenaga kerja bereaksi terhadap pemulihan dari pandemi COVID- 19.

Ketika ditanya apakah dia akan menghentikan kenaikan suku bunga untuk menghindari resesi, Powell menjawab, "Saya tidak melakukan 'iya atau tidak' pada 'apakah saya akan menghentikan kenaikan suku bunga?' Itu pertanyaan serius. Saya tidak bisa memberitahu Anda karena saya tidak tahu semua faktanya."

Pertarungan sengit The Fed melawan inflasi selama setahun terakhir telah membentuk kembali pasar keuangan, membuat hipotek rumah dan kredit lainnya menjadi lebih mahal, dan bertujuan untuk mendinginkan perekonomian secara keseluruhan.

Pada awal tahun ini langkah The Fed tampaknya berhasil, dengan Powell mengatakan dalam konferensi pers pada 1 Februari 2023 bahwa "proses disinflasi" telah terjadi.

Baca juga: Harga Minyak Dunia Terbanting ke 78,99 Dolar Per Barel Gara-gara Ancaman The Fed

Data inflasi AS sejak saat itu lebih buruk dari yang diperkirakan, dan revisi pada bulan-bulan sebelumnya menunjukkan The Fed membuat lebih sedikit kemajuan daripada yang diperkirakan dalam mengembalikan inflasi ke target 2 persen dari level saat ini, yang mencapai lebih dari dua kali lipat dari target.

Saat Powell menyampaikan pidato pembukaannya, data lowongan pekerjaan baru menunjukkan sedikit kemajuan, yang menjadi salah satu fokus The Fed, dengan pemberi kerja masih membuka 1,9 pekerjaan untuk setiap pengangguran, jauh di atas tingkat pra-pandemi.

Namun, aspek lain dari data tersebut bergerak secara bertahap dengan pasar tenaga kerja yang lebih lemah. Tingkat berhentinya pekerja terus menurun secara bertahap, dan tingkat PHK meningkat.

Dalam rilis terpisah pada Rabu (8/3/2023), laporan "Beige Book" The Fed tentang informasi ekonomi menunjukkan gambaran beragam yang berkembang di lapangan, karena beberapa bisnis melaporkan memberikan harga yang lebih tinggi kepada konsumen, sementara yang lain mengatakan mereka mulai memotong keuntungan untuk menjaga harga tetap kompetitif.

Margin keuntungan perusahaan yang berkurang adalah salah satu yang disinggung Powell dalam audiensi minggu ini, yang disebutnya akan membantu menurunkan inflasi setelah meningkat selama era pandemi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas