Yusman Beri Coaching ke Pemilik Bisnis Cara Meningkatkan Omzet Menjadi Rp100 Miliar
Pengusaha terjebak dalam menjalani bisnis sebagai rutinitas yang fokus kepada hal kecil dan berpikir mereka yang harus jalankan operasional bisnis
Penulis: Toni Bramantoro
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Coach Yusman, business coach Top 50 Coach terbaik di dunia sejak 2016 sampai sekarang, dan nomor 1 di Indonesia, memberikan coaching kepada lebih dari 40 pengusaha di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta.
Dalam coaching dalam bentuk seminar bisnis bertajuk "Membangun dan Mempersiapkan Perusahaan Anda Menuju Omzet Rp 100 Miliar", Coach Yusman memberikan edukasi kepada pebisnis berdasarkan pengalamannya memberikan coaching langsung kepada lebih dari 250 perusahaan di Indonesia.
Menurut pemegang sertifikat Amerika Serikat (AS) ini, hal pertama yang harus dilakukan pengusaha agar bisa melompat ke tingkat omzet Rp100 miliar atau lebih adalah dengan melakukan switching pemikiran dari sekadar running the business ke building the business.
Sebab menurutnya, banyak pengusaha kita yang terjebak ke dalam menjalani bisnis sebagai rutinitas yang fokus kepada hal kecil dan masih berpikir bahwa merekalah yang harus menjalankan bisnis operasional sehari-hari.
“Cara pikir building the business itu fokus pada hal-hal besar, fokus pada strategis bisnis, bagaimana menambah business unit, menjadi 30 kali lipat. Bukan hanya naik 10-30 persen atau hanya tambah 3 pelanggan di bulan tsb, puas walau hanya bermain di pasar lokal dan bukan se-nasional Indonesia.
Lalu pengusaha tersebut pusing setiap hari karena banyak aspek bisnis ditangani sendiri oleh pemiliknya. Akibatnya bisnis itu tidak lagi fun. Jika sudah tidak fun berarti ada something wrong,” ungkap Coach Yusman, Business Coach dari ActionCOACH.
Baca juga: Sambut Delegasi Afrika Selatan, BNI Siap Jajaki Potensi Bisnis
Karena itu dibutuhkan 6 langkah perubahan yang dimulai dari Langkah pertama yaitu Fondasi Bisnis (mastery). Fondasi bisnis ini mulai dari financial mastery (fondasi keuangan). Ini penting, menurutnya, fondasi keuangan ini menjadi tahap penting untuk melangkah ke tahap berikutnya untuk mencapai tingkat omzet Rp100 miliar.
Apalagi berdasarkan pengalamannya, banyak pengusaha ketika omzetnya naik Rp 3 miliar ke Rp 5 miliar per bulan tapi kemudian mereka jatuh karena keuangan bisnis yang bocor, tidak rapih, adanya fraud (penggelapan internal) dan lainnya. Jadi ketika fondasi ini tidak dibenahi maka akan sulit untuk berkembang lebih lanjut.
Menurut Coach Yusman, ada tiga laporan keuangan yang harus dibaca dan dipahami oleh owner setiap bulannya. Salah satunya adalah cash flow report, sebab tanpa cash flow yang lancar maka susah untuk berkembang. “Cash flow report memberitahu apakah bisnis kita sehat atau tidak. Masalahnya dari sekian banyak perusahaan yang saya tangani, 90 persen mempunyai cash flow report yang salah. Salah format ataupun salah hitungan. Padahal ini menunjukan apakah perusahaan sehat atau tidak. Salah satu indikator sehat dimulai dari operational cash flow yang positif. Kalau kita bicara keuntungan yang tertera di laporan laba-rugi, itu masih teori, karena kenyataannya belum tentu ada uang-nya di rekening perusahaan. Sering sekali pengusaha bingung kenapa perusahaan untung-nya bagus tetapi tidak memiliki cukup dana untuk operasional.”
Dikatakan, jika cash flow report tidak benar, dan pengusaha tidak paham membacanya, menaikkan omzet bisa berbahaya untuk kesehatan keuangan perusahaan. Sebab di balik laporan keuangan ini bisa ditemukan ada cara kerja yang tidak benar. “Jangan sampai omzet kita naik 2 kali lipat tetapi tidak di-fix cash flow-nya maka malah bisa jadi bencana keuangan. Jadi pastikan Anda punya tiga laporan keuangan semua benar dan bisa dianalisis dengan tepat,” sambungnya.
Begitu juga dengan budgetting. Pengusaha harus terbiasa melakukan budgeting, gaji berapa, iklan berapa, biaya operasional berapa, dan lainnya, harus tahu cost, tahu detailnya.
Setelah tahu cost pengusaha bisa set target omzet penjualan harus berapa. "Anda tahu tidak Anda harus punya omzet berapa untuk menutup semua biaya anda setiap bulannya? Ini bisa kita dapat jika kita set budget. Siapa sebenarnya yg bertanggung jawab melakukan budgeting? khususnya jika perusahaan kita di bawah Rp100 miliar? Ya kita tidak bisa menyerahkan ini ke bagian manajer keuangan kita, tetapi sebagai owner yang harus melakukannya. Kita sebagai owner, harus punya pengetahuan ini. Inilah cikal bakal kita menjadi gede,"
Setelah financial mastery, operational, dan destination Mastery (3 komponen utama fondasi bisnis) dibenahi, Coach Yusman menyebut level berikutnya adalah Niche, fokus membangun sistem marketing & sales engine-nya, strategi bagaimana bisa mendapatkan pasar yang lebih luas yaitu se-Indonesia, dan membangun competitive advantage. Setelah itu kemudian baru berlanjut ke tahap selanjutnya yaitu Leverage, Team, Synergy Duplication, dan Result.
"Tim yang bagus tidak akan dapat kalau tahap leverage-nya enggak bagus, marketing engine-nya yang tidak jelas, dan sistem-nya enggak ada. Tim yang kita dapatkan hanya orang-orang yang kualitas SDM-nya kurang. SDM terbaik tidak tertarik bekerja dengan perusahaan kita biarpun anda berani memberi gaji yang besar," katanya.
ActionCOACH, sebuah perusahaan (bukan asosiasi) nomor 1 bidang pelatihan bisnis di dunia dan Indonesia, yang memiliki cabang di lebih dari 80 negara, dan berpengalaman lebih dari 30 tahun. Coach Yusman sendiri mengaku dirinya bukanlah motivator tapi educator bisnis.
Pria ini memenangi sejumlah penghargaan Global Awards Winning Business Coach, seperti 2022 USA Global ActionMAN Winner di Hawaii - USA, 2022, Global Top 100 Club Business Coach, Certified USA Business & Executive Coach ActionCOACH, hingga Official Coach for The Great Game of Business USA.
Setahun sebelumnya Coach Yusman juga memperoleh penghargaan 2021 Global Coach with Best Community Impact; 2013 Asia Pacific Coach with Best Client Results dan lainnya, termasuk 2013, Asia Pacific, Firm of the Year.