Pengamat Ekonomi: PHK di Perusahaan Teknologi Sesuai dengan Strategi Bisnis
tren perusahaan teknologi melakukan efisiensi dengan merampingkan struktur organisasi ini dinilai sebagai langkah yang memang harus dilakukan
Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua perusahaan teknologi kembali melakukan perampingan organisasi dengan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada pekan ini.
Keduanya yaitu PT Shopee Internasional Indonesia (Shopee) dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo).
GoTo mengumumkan PHK 600 orang karyawannya pada Jumat (10/3/2023).
Sementara Shopee lebih dulu mengumumkannya pada Kamis (9/3/2023).
Baca juga: Jelang Ramadhan, GoTo PHK 600 Karyawan, Pesangon dan THR Bagaimana?
Peneliti Ekonomi Digital dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda mengatakan, tren perusahaan teknologi melakukan efisiensi dengan merampingkan struktur organisasi ini dinilai sebagai langkah yang memang harus dilakukan dalam rangka meningkatkan efisiensi dan memperkuat fundamental.
“Saat ini perusahaan teknologi memang menuju ke arah sistem yang lebih profitable. Sebelumnya strategi bakar uang dikurangi, dan sekarang lebih ke efisiensi di internal sesuai dengan strategi bisnis yang ingin dilakukan. Perusahaan sekelas Google juga melakukan hal yang serupa,” kata Nailul, Jumat (10/3/2023).
Kondisi industri teknologi saat ini, lanjut Nailul, sejatinya juga dipengaruhi oleh suku bunga acuan. Di mana suku bunga The Fed tengah tinggi sehingga pendanaan dari investor berkurang.
“Bagi perusahaan teknologi tidak cukup pendanaan lagi untuk mereka melakukan business as usual, tetapi sudah harus melakukan keuntungan. Sama seperti Shopee yang tahun lalu melakukan PHK, dan di akhir tahun membukukan profit,” katanya.
Baca juga: Profil GoTo, Perusahaan Teknologi Tanah Air yang Kembali PHK 600 Karyawan
Meski demikian, kata Nailul, para pekerja yang terkena PHK tetap harus menjadi perhatian.
Sebab mereka telah berkontribusi dan ikut membangun perusahaan teknologi tersebut. Sehingga sangat penting agar seluruh hak pekerja dipenuhi sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
Selain itu, talenta-talenta eks perusahaan teknologi sepertinya tidak sulit untuk diserap pasar kerja.
Pasalnya, berbagai perusahaan di hampir seluruh sektor industri dalam negeri tengah bertransformasi ke arah digital mengikuti perkembangan bisnis saat ini.
Corporate Secretary GoTo Group, Koesoemohadiani, mengatakan efisiensi sumber daya manusia merupakan keputusan sulit namun harus dilakukan sesuai dengan strategi bisnis dalam membangun perusahaan yang berkelanjutan,
Bagi karyawan yang terdampak PHK, seperti sebelumnya, GoTo akan melakukan pendampingan dan dukungan selama transisi.
“Mereka juga diberikan lebih dari yang diwajibkan dari peraturan yang berlaku, mencakup dukungan finansial, karier dan kesejahteraan,” kata Koesoemohadiani.
Konsolidasi dan sentralisasi beberapa fungsi penunjang bisnis akan menjadi shared resources atau sumber daya bersama, yang diharapkan mampu menghadirkan layanan berkualitas tinggi di seluruh ekosistem, sekaligus menghindari adanya duplikasi fungsi dalam unit bisnis.
Selain konsolidasi, GoTo juga meninjau kembali prioritas, dan akan mengurangi skala atau menunda kegiatan bisnis serta inisiatif yang bukan merupakan layanan inti.