GoTo PHK Karyawan, Telkomsel Tetap Optimis Adanya Peluang Bisnis
Perusahaan rintisan (startup) PT GoTo Gojek Tokopedia Tk (GoTo) kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sebanyak 600 orang
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan rintisan (startup) PT GoTo Gojek Tokopedia Tk (GoTo) kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sebanyak 600 orang karyawannya.
Pemangkasan karyawan itu disebut untuk membangun perusahaan yang berkelanjutan.
Emiten BUMN PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) melalui Vice President Corporate Communications Telkomsel, Saki Hamsat Bramono mengatakan, Telkomsel menghormati kebijakan apapun yang diambil oleh manajemen GoTo dalam upaya menjalankan bisnis yang berkelanjutan.
Baca juga: PHK 600 Karyawan, Harga Saham GoTo Rontok 3,1 Persen
"Telkomsel meyakini jika memang akan ada kebijakan yang dimaksud, pasti akan melalui pertimbangan bisnis yang matang untuk jangka panjang. Dan memperhatikan hak dan kewajiban yang harus dipenuhi manajemen GoTo kepada karyawan terdampak," kata Saki saat dihubungi Tribunnews, Minggu (12/3/2023).
Saki membeberkan, Telkomsel sendiri telah memiliki langkah strategic investment di GoTo yang dinilai akan membuka peluang pengembangan bisnis.
Hal tersebut kata dia, bertujuan untuk menghadirkan potensi new revenue generator beyond connectivity.
"Sehingga, Telkomsel tetap berkomitmen dan optimis dengan keberlanjutan langkah strategis tersebut, dengan fokus jangka panjang dan terus mendorong peningkatan pertumbuhan bisnis ke depannya, melalui upaya synergy value yang berkesinambungan dengan memanfaatkan keunggulan aset kedua perusahaan," paparnya.
Dikatakan Saki, synergy value yang telah terbangun antara Telkomsel bersama GoTo telah memperkuat layanan berbasis digital dan mendorong inovasi.
Baca juga: GoTo Kembali PHK 600 Karyawan Usai Memangkas 1.300 Orang pada Tahun Lalu
"Serta meningkatkan pengalaman bagi konsumen dan pelaku usaha kecil (UMKM) di Indonesia yang turut mendorong perfomansi lini bisnis utama Telkomsel, serta mengembangkan potensi inovasi kolaborasi layanan bersama," ungkapnya.
Selain itu, Saki mengatakan, pergerakan nilai saham yang fluktuatif menjadi hal yang wajar dan akan mengikuti perkembangan pasar. Pasalnya, GoTo telah menjadi perusahaan publik melalui IPO tahun lalu.
"Sehingga dampak pergerakannya bisa berjalan dalam jangka pendek saja dan tetap memiliki peluang untuk tumbuh sesuai dengan konsistensi GoTo dalam pengembangan bisnis, khususnya di sektor digital secara jangka panjang," tegasnya.